HUT RI KE-76

Berharap Diaspora dan Asa RI Merdeka di Bidang Teknologi

CNN Indonesia
Selasa, 17 Agu 2021 11:40 WIB
Indonesia sudah merdeka 76 tahun, namun untuk merdeka di bidang teknologi dan sains masih perlu tahapan dan perjuangan yang tidak mudah.
Ilustrasi merdeka di bidang teknologi dan sains. (BreakingPic/Pexels)

Menurut pengamatan Amin, banyak anak bangsa yang pintar lebih memilih lanjut berkarir di luar negeri dan tidak kembali ke Indonesia karena mereka belum tahu mau bekerja apa di tanah air dengan keahlian mereka. Selain itu upah dan fasilitas yang di dapat di luar negeri lebih menggiurkan.

"Sementara daya tarik untuk bekerja di sana cukup besar dari upah dan fasilitas. Bahkan tidak sedikit yang malah menjadi warga negara asing. Mungkin diaspora yang masih muda dapat ditarik tapi tetap akan sulit karena mereka sudah nyaman di sana. Ini tantangan pemerintah," kata Amin.

Untuk mencapai Indonesia yang merdeka secara teknologi dan sains, Amin mengungkapkan satu kunci utama, yakni sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. SDM tersebut dibentuk melalui pendidikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, kata Amin, Kemendikbud Ristek juga peran penting dalam membentuk calon-calon ilmuwan yang dibentuk oleh para akademisi di kampus. Bidang pendidikan masih harus berbenah. Terkhusus bidang ilmu, program studi dan fakultas di kampus juga harus dirombak supaya dapat beradaptasi dengan zaman.

"Mata kuliah yang ada saat ini kebanyakan sudah ketinggalan zaman. Contoh yang ketinggalan zaman adalah jarang sekali mata kuliah yang lintas prodi. Padahal ilmu pengetahuan ini terus berkembang dan sudah saling berkolaborasi," tambahnya.

Lembaga riset itu harus seperti lembaga konsultan atau riset yang lain di dunia yang bersifat matriks agar bisa setiap bidang bisa berkembang secara mandiri. Artinya bidang-bidang yang perlu dikembangkan dan berkembang secara mandiri," papar Amin.Sisi riset pun turut masuk dalam sorotan Amin. BRIN menurut dia jangan seperti kementerian yang sifat organisasinya vertikal dengan diisi oleh pejabat eselon dengan beragam tingkatan.

Selain itu, Amin juga menyayangkan lembaga riset di RI masih terlalu mengandalkan anggaran negara. Padahal seharusnya riset itu bisa mengandalkan swasta, organisasi-organisasi internasional yang masih belum terlalu diperhatikan oleh pemerintah.

Merdeka dalam Teknologi Siber

Senada, pakar Teknologi Informasi asal CISReC Pratama Persada kembali menyinggung janji Presiden Joko Widodo pada Rakernas BPPT 2021 yang menyampaikan Indonesia harus bergeser dari ekonomi yang berbasis komoditi menuju ekonomi yang berbasis inovasi dan teknologi.

Jokowi juga meminta agar BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) menjadi otak pemulihan ekonomi nasional. Menurut Pratama saat ini salah satu sektor yang bisa membantu lompatan besar ekonomi demi mewujudkan RI yang berdaulat di bidang teknologi adalah dari industri siber tanah air.

Mengacu pada data pada 2020, dengan nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai lebih dari Rp253 triliun, dan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp330,7 triliun di tahun 2021 sebut presiden pada hari ini, dalam sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di Gedung MPR.

RI Harus Fokus Benahi Siber hingga Internet

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4 5
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER