Kita mengharapkan proses praklinik itu selesai pada bulan November atau pertengah Desember, paling lama. Kita masih terus menyiapkan 3 proses tadi, intinya dalam 3 bulan ke depan kita bisa uji klinik.
Untuk Indonesia sendiri yang memulai dari nol kami memperkirakan sekitar 2 tahunan itu sudah pendek sekali, karena pada situasi non pandemi itu R&D nya saja bisa sampai 5 tahun kemudian uji praklinik dan uji klinik itu bisa memakan waktu 5-10 tahun.
Untuk situasi pandemi ini, vaksin merah putih memang kami perkirakan akan memakan waktu 18-24 bulan dan dari sejak awal strateginya memang, karena sudah diantisipasi akan memakan waktu lama, jadi sambil menunggu persiapan vaksin merah putih, kalau ada vaksin dari tempat lain yang bisa digunakan, itu bisa digunakan dulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nanti vaksin merah putih bisa menutupi yang belum ter-cover oleh vaksin yang lebih dahulu, dan juga untuk booster, selain untuk membantu negara-negara lain yang belum punya akses terhadap vaksin Covid-19 ini.
Tentu semua akan bertanya kenapa lama, kalau kita menunggu, dua tahun itu pasti lama sekali tapi kalau dibandingkan dengan 10 tahun, (bahkan) Vaksin Denggi sampai 30 tahun belum jadi juga sampai sekarang. Tapi untuk pandemi ini kita upayakan cepat.
Lihat Juga : |
Beberapa kendala yang kita rasakan adalah justru situasi pandemi ini sendiri yang cukup memberikan hambatan. Padahal kalau melihat dari komitmen pemerintah, sejak awal melalui kemenristek BRIN itu apapun yang dibutuhkan akan dipenuhi, tetapi situasi pandemi ini juga banyak membuat hambatan karena dalam pengadaan peralatan.
Hal itu yang lebih mempengaruhi karena cukup signifikan menunggu sampai 2-3 bulan barang belum sementara kita tidak bisa jalan apa-apa dan itu mengakibatkan kemunduran yang signifikan untuk seluruh proses.
Belum lagi kita kan kerja dengan bahan biologis, baik sel maupun virusnya sendiri. Sering kali kita harus bersabar, kita harapkan dia tumbuh dalam 3-4 hari tapi ternyata 3-4 hari pertumbuhannya belum optimal jadi kita perlu tunggu.
Ya memang wajar jika bekerja dengan makhluk hidup, tidak bisa seperti kita bangun rumah, kalau semua sudah tersedia batunya semennya, bisa dijadwalkan secara pasti, tapi jika kerja dengan bahan biologi tidak bisa seperti itu.