Lalat lentera tutul memakan berbagai tanaman inang selama perkembangannya. Nimfa memakan berbagai spesies tanaman, sementara lalat dewasa lebih suka makan dan bertelur di pohon surga (Ailanthus altissima).
Selain itu inang lainnya termasuk pohon anggur, ape, plum, ceri, persik dan nektarin, aprikot, dan pinus. Ia juga memakan oak, walnut, dan poplar.
Di Pennsylvania, lalat lentera tutul dewasa ditemukan makan dan bertelur di pohon willow (Salix), maple, poplar, sycamore, serta di pohon buah-buahan, seperti prem, ceri, dan persik. Selain itu, mereka telah ditemukan pada anggur, pohon tulip dan pohon gabus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Ketika berkembang biak, lalat lentera tutul akan meletakkan telur pada tanaman inang yang halus dan permukaan non-tanaman yang berdekatan dengan tanaman inang, seperti batu bata, furnitur halaman, kendaraan dan struktur lainnya.
Telur menetas di musim semi atau awal musim panas, dan nimfa kemudian menyebar dari tempat penetasannya untuk mencari inang.
Lalat dewasa berkembang pada akhir Juli dan memfokuskan makanan mereka pada pohon surga dan selentingan (Vitis vinifera). Baik nimfa maupun dewasa makan dengan menghisap getah dari batang dan daun muda.
Seperti dilansir laman resmi Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), nimfa dan lalat lentera tutul dewasa cenderung berkumpul dalam jumlah besar pada tanaman inang, baik di pangkal pohon maupun di tajuk.
Mereka paling mudah ditemukan saat fajar dan senja ketika mereka bermigrasi naik turun pohon.
Lalat dewasa dan nimfa memakan getah yang mereka isap dari daun dan batang tanaman inang. Hal ini menyebabkan getah keluar melalui luka pada batang, yang tampak abu-abu atau hitam dan dapat terjadi di sepanjang batang, cabang atau batang pohon.
Luka pada batang disebabkan oleh puing-puing dan tumpukan embun madu dari lalat lentera tutul.
Cairan ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan menyebabkan bercak jamur yang muncul di pangkal pohon yang dapat mengeluarkan bau yang terfermentasi hingga akhirnya menyebabkan kematian tanaman.
(mrh/ayp)