Peneliti BRIN Kritik Jawa Sentrisme Dominasi Pembangunan Ibu Kota Baru

CNN Indonesia
Rabu, 27 Okt 2021 19:58 WIB
Anggota Tim Kajian Ibu Kota Negara dari BRIN, Wasisto Raharjo Jati mengkritik jawa sentrisme di proyek pembangunan ibu kota baru.
Kawasan ibu kota baru di Kalimantan Timur. (Foto: CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peneliti sekaligus Anggota Tim Kajian Ibu Kota Negara (IKN) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati mengkritik jawa sentrisme yang mendominasi pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Wasisto mengatakan bahwa posisi aspirasi yang setara menjadi poin penting dalam menimbang aspirasi pusat dan daerah.

"Hal ini dikarenakan perspektif dominan selama ini terlalu Jawa-sentris, sehingga suara-suara daerah belum begitu menjadi atensi," terang Wasisto dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (27/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal itulah yang membuat rasa kepemilikan [sense of belonging] terhadap Ibu Kota Negara (IKN) baru ini bisa saja bernuansa elitis daripada inklusif. Maka penting sekiranya suara-suara daerah dari Kalimantan Timur diperhatikan terutama masyarakat adat yang kerap kali termarjinalkan," imbuhnya menjelaskan.

Sementara itu, Peneliti Senior di Pusat Riset Politik BRIN, Syafuan Rozi memberikan penekanan keterkaitan antara fase pemindahan dan pembagian fungsi ibu kota baru. Menurutnya, perpindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur ini bisa saja hanya fokus sebagai pusat politik dan pemerintahan saja, tapi fungsi lain seperti ekonomi bisa tetap di Jakarta.

Hal ini dimungkinkan mengingat fase pemindahan yang disebut tidak mudah. Terlebih, Rozi menyebut jangan sampai IKN baru nanti seperti Jakarta jilid 2 dimana semua fungsi menumpuk pada satu kota.

Sementara itu, pemerintah juga diminta untuk merespons terkait prospek wacana IKN di Kalimantan Timur. Selain itu, pemerintah juga harus memikirkan serangkaian kebijakan publik seperti apa yang ideal dan optimal bagi pembangunan yang merata, berkeadilan dan berkelanjutan di Ibu Kota baru nantinya.

Kepala Pusat Riset Politik, BRIN, Firman Noor menekankan bahwa kedua pertanyaan ini relevan untuk menimbang dua sisi perspektif tentang IKN dari pusat dan daerah yang selama ini belum banyak diulas.

"Sekaligus mencari titik bersama antara pusat dan daerah dalam menimbang IKN ini, karena seringkali daerah dirugikan dengan adanya kebijakan yang top down dan dampak migrasi yang akan muncul ke depannya," ungkap Firman.

Menurut Firman, Peran peneliti di Pusat Riset Politik BRIN adalah sebagai inisiator atau penggagas, concept developer dan juga mengorganisasi pelaksanaan kegiatan.

"IKN merupakan salah satu fokus kajian kontemporer Pusat Riset Politik saat ini, dengan harapan dapat memberikan solusi komprehensif atas wacana pemindahan ibu kota," pungkasnya.

(ttf/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER