ANALISIS

Gagal RI Potong Emisi dan Silat Lidah Pemerintah

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Okt 2021 15:03 WIB
Negara-negara G20 termasuk Indonesia, dinilai gagal memenuhi misi sesuai dengan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Bahkan Indonesia disebut Greenpeace bisa mencapai 4 derajat Celcius untuk emisi Gas Rumah Kaca (GRK) atau lebih dari komitmen batasan yang telah ditentukan.

"Apalagi untuk NDC dengan target global nol emisi di 2050, Pemerintah Indonesia menyebut baru akan mencapai nol emisi pada 2060 atau telat satu dekade dari yang direkomendasikan global," sebut Adila.

Sektor energi juga disebut sebagai penyumbang gas rumah kaca terbesar dengan nilai NDC total mencapai 58 persen di 2030. Namun, komitmen pengurangan emisi tersebut tidak selaras dengan rencana pemerintah Indonesia melalui ESDM dan PLN lewat RUPTL pembangunan PLTU batu bara sebanyak 43 persen dari yang sudah ada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita [Indonesia] bukan mengurangi, justru menambah 13,8 Gigawatt dengan emisi tambahan bisa mencapai 80 juta ton per tahun di saat sektor energi punya PR [Pekerjaan Rumah] untuk menurunkan 314 juta ton di 2030. Penambahan PLTU ini juga bertentangan dengan UN dan IPCC," tegas Adila.

Pembangunan PLTU dengan bahan dasar batu bara itu juga membuat renewable energi disebut tidak memiliki ruang untuk berkembang. Pasalnya, pembangunan PLTU akan menimbulkan carbon log in yang emisinya baru hilang 35 tahun kemudian.

"Jadi ambisi di 2030 ini belum disertai dengan implementasi yang tepat. Apalagi di sektor energi. Jadi kalau disebut gagal, ya sudah gagal," tutupnya.

KLHK membantah

Dinilai Gagal Potong Emisi, KLHK Sebut Komitmen Kuat Soal Isu Perubahan Iklim

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyebut Indonesia sangat kuat dalam komitmen penanganan isu perubahan iklim usai dinilai gagal penuhi misi potong emisi gas karbon untuk 2030 oleh Badan Pengawas Climate Action Tracker (CAT).

Sebagai bentuk keseriusan, Indonesia menginisiasi dibentuknya Indonesia Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net-Sink 2030. Komitmen ini merupakan pencanangan pencapaian penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya untuk membuat tingkat serapan berimbang atau lebih tinggi dari tingkat emisi sektor terkait di 2030.

"Bapak Presiden telah menggariskan pentingnya setiap negara memenuhi target yang telah disepakati, yaitu Nationally Determined Contribution (NDC). Selain itu, Bapak Presiden menyampaikan target Indonesia untuk mencapai Net-Zero Emission pada tahun 2060 atau sedapat-dapatnya lebih awal," kata Menteri Siti Nurbaya melalui rilis resmi yang diterima CNNIndonesia.com.

(ttf/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER