Pada tahun 1990, pemerintah Italia menunjuk sebuah komite ahli untuk mengurangi kemiringan Menara Pisa tanpa menghilangkan daya tarik wisatanya.
"[Menara Pisa] Itu adalah salah satu simbol Italia. Ada perdebatan hebat tentang seberapa banyak perubahan yang bisa dilakukan pada bangunan tersebut. Itu [bangunan] adalah bagian dari budaya," kata Fiorentino mengungkapkan.
Pertama-tama, Komite Ahli tersebut menempelkan 600 ton (544 metrik ton) timah ke dasar sisi utara menara pada 1993 dengan tujuan untuk mengimbangi sisi selatan yang tenggelam. Akan tetapi hal ini tidak mengurangi tingkat kemiringan, termasuk setelah mereka menambahkan tambahan 300 ton (272 metrik ton) ke sisi utara bersama dengan ground anchor, menurut Fiorentino.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah brainstorming lebih lanjut, kontraktor mencoba melakukan penggalian bawah, yaitu menggunakan tabung panjang dan bor untuk menghilangkan tanah di bawah sisi utara fondasi menara secara non-invasif.
Saat tanah dihilangkan, struktur perlahan mulai berputar ke utara. Upaya ini mengurangi kemiringan menara sebesar 10 persen dan menjadikannya kemiringannya menjadi 5 derajat.
"Ketika mereka melakukannya, mereka mengatakan mereka seperti memutar kembali jam menara selama 200 tahun," sebut Fiorentino.
Fiorentino mengungkapkan sulit untuk memperkirakan berapa lama lagi menara itu akan berdiri. Dalam 300 tahun ke depan, Menara Pisa dimungkinkan bisa kembali ke kemiringan 5,5 derajat dari tahun 1990an atau kembali bergeser di atas tanah lunak.
Menurut Fiorentino, untuk sementara menara tersebut aman karena beberapa alasan. Pertama, interupsi yang lama pada konstruksi menara memberikan waktu bagi struktur untuk mengendap di tanah dan memperkuat strukturnya.
Selain itu, karena dasar menara lebih tebal daripada bagian atasnya, pusat massanya diakui lebih rendah dari tanah, sehingga lebih stabil.
Penelitian Fiorentino sendiri telah menyelidiki mengapa Menara Pisa aman saat terjadi gempa bumi meskipun punya level kemiringan yang cukup besar.
Berdasarkan penelitian itu diketahui, material yang digunakan untuk membangun Menara Pisa juga sudah diperhitungkan. Bahan-bahan itu dikombinasikan dengan memperhitungkan efek dari getaran, tujuannya agar mampu meredam getaran dengan baik.
Dengan kombinasi yang pas itu, Menara Pisa dipastikan tahan gempa bumi. Tanah lunak di bawah fondasi menara juga menawarkan perlindungan bangunan dari gempa bumi.
Menara ini dipantau terus-menerus dengan instrumen yang mengukur faktor-faktor seperti kemiringannya dan permukaan air. Untuk saat ini, sejarah Menara Pisa yang ikonik akan terus hidup.
"Orang Romawi kuno ingin membangun monumen yang bertahan lama. Mereka ingin bangunan itu abadi," tutup Fiorentino.
(ttj/mik)