Terkait pembangunan manusia di sektor digital itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan ada dua fokus sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bagaimana Kominfo menterjemahkan arahan Bapak Presiden. Beliau selalu mengatakan no one left behind, sehingga dua hal yang menjadi nafas dari transformasi digital adalah inklusivitas dan empowering," kata Sekretaris Jenderal Kominfo Mira Tayyiba, dikutip dari situs resmi Kominfo.
Semangat inklusif juga tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kominfo 2020-2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada perancangan Peta Jalan Indonesia Digital 2020-2024, Kominfo mengarahkan transformasi digital antara lain untuk "Mewujudkan inklusi masyarakat di wilayah prioritas pembangunan dan mendorong kesetaraan (antara lain membuka kesempatan bagi perempuan dan kalangan disabilitas untuk berpartisipasi di dalam mata rantai perdagangan elektronik/e-commerce)".
![]() |
Salah satu usaha yang telah dilakukan Kominfo adalah membuat kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) nasional untuk disabilitas secara daring. Kegiatan tersebut dilakukan lewat Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo yang sudah dimulai sejak Agustus 2022.
Kegiatan bertajuk "Inklusi Digital, Aksesibilitas untuk Disabilitas Tahun 2022" itu diselenggarakan dalam rangka meningkatkan literasi dan kompetensi TIK kalangan disabilitas menuju transformasi Indonesia Digital 2024.
"Terdapat empat ragam disabilitas peserta yang mengikuti kegiatan ini, yaitu: disabilitas fisik, disabilitas sensorik (disabilitas penglihatan, disabilitas pendengaran, disabilitas wicara), disabilitas mental, dan disabilitas intelektual," jelas Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar.
![]() |
Kompetisi Tingkat Regional sendiri telah diselenggarakan secara daring pada Sabtu (24/9). Selanjutnya, Kompetisi tingkat Nasional direncanakan diselenggarakan secara luring di Jakarta pada 14-18 Oktober 2022 yang akan diikuti oleh seluruh pemenang pertama non-3T (tertinggal, terdepan, terluar) dari masing-masing kategori di kompetisi tingkat regional.
Terpisah, Menteri Kominfo Johnny G. Plate, pada gelaran Digital Economy Working Group (DEWG) G20 di Bali, Agustus, mengatakan para penyandang disabilitas menjadi salah satu perhatian pemerintah.
"Untuk kita di Indonesia, kita perhatikan betul keberpihakan kepada semua. Kenapa pelatihan digital ini harus inklusif, harus untuk semuanya. Tidak hanya terbatas untuk sebagian masyarakat," kata Menkominfo.
"Demikian juga directive Presiden jelas sekali untuk membangun infrastruktur digital yang merata di seluruh wilayah di Tanah Air. Di infrastruktur. Tapi di hilir, di downstream-nya, hilirisasinya, itu keterlibatan dari semua. Inclusiveness itu penting," ujarnya.
"Pemerintah Indonesia meyakini transformasi digital bukan hanya mengenai pembangunan infrastruktur fisik, melainkan juga menyoal bagaimana teknologi dapat menjadi katalis peningkatan kapasitas masyarakat secara inklusif dan humanis," tandas Menkominfo.
(lth/arh)