Kenapa Paus Bisa Terdampar di Pantai?

CNN Indonesia
Kamis, 06 Apr 2023 08:49 WIB
Kenapa paus kerap ditemukan terdampar di pantai dan meninggal? Ahli menyebut manusia punya peran besar.
Salah satu evakuasi paus terdampar di AS..(REUTERS/MIKE SEGAR)

Ulah manusia

Manusia juga turut andil dalam masalah ini. Penangkapan ikan, polusi perairan, serangan kapal, dan banyak lagi, bertanggung jawab atas banyaknya kasus cedera dan kematian yang menyebabkan hewan laut terdampar.

Contohnya, terjerat tali pancing menjadi penyebab utama kematian cetacea akibat aktivitas manusia. Hal ini juga dikaitkan dengan penangkapan ikan dan kepunahan fungsional lumba-lumba baiji dan kepunahan vaquita.

Penangkapan ikan yang berlebihan juga membuat cetacea kehilangan sumber makanan utama mereka, menyebabkan mereka menjelajah ke perairan pesisir atau pasang surut untuk berburu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab lain seperti polusi berbahaya terjadi karena semua bahan kimia akhirnya sampai ke laut. Rob Deaville, manajer proyek di CSIP, mengatakan ada bukti hewan yang sakit memiliki tingkat polutan kimia yang lebih tinggi daripada yang sehat, meskipun sulit untuk membuktikan sebab-akibatnya.

Pencemaran plastik juga dapat membahayakan hewan-hewan ini melalui belitan, konsumsi, atau kontaminasi mikroplastik yang terakumulasi di tubuh mereka.

Terakhir, kemungkinan tertabrak kapal yang lewat menimbulkan masalah khusus bagi spesies yang bergerak lambat seperti paus. Tabrakan dapat menyebabkan cedera besar bahkan kematian dan menyebabkan mereka terdampar.

Laut yang padat dan bising

Polusi suara, termasuk sinyal suara dari penggunaan sonar dan survei seismik, mengganggu kemampuan paus untuk berkomunikasi dan bernavigasi. Hal ini dapat mendorong mereka ke darat, memekakkan telinga, membingungkan, atau menakuti mereka.

Spesies laut dalam yang hidup di lautan terbuka seperti paus sangat rentan terhadap sonar, bahkan dari jarak berkilo-kilometer. Aktivitas sonar angkatan laut diduga terkait dengan rangkaian terdamparnya paus paruh di perairan Guam, misalnya.

Sebuah studi menyebut paus mungkin hewan yang paling canggih di Bumi secara akustik. Karena suara merambat lebih cepat melalui air daripada udara dan mempertahankan intensitasnya lebih lama, suara dapat menyebabkan cedera pada telinga mereka.

Salah evakuasi

Paus yang mendekati pantai sejatinya sedang berpacu dengan waktu. Karena terbiasa ditopang oleh air, ketika berada di darat, bobot tubuhnya yang sangat berat akan meremukkannya.

Selain itu, racun menumpuk dari sirkulasi yang berkurang, sehingga meracuni paus. Keluar dari air, lemak ikan paus yang tebal juga dapat menyebabkannya menjadi terlalu panas.

Seperti mamalia lainnya, paus menghirup udara. Mereka pun bisa tenggelam saat terdampar jika air masuk ke lubang sembur mereka saat air pasang.

"Jika menemukan paus terdampar, jangan langsung memindahkannya. Menyeret hewan itu kembali ke dalam air adalah tindakan yang benar-benar salah," kata Kevin Robinson, direktur Cetacean Research & Rescue Unit Robinson.

Itu disebut dapat merusak ekornya yang halus dan bisa berakibat fatal jika hewan tersebut membutuhkan perawatan dokter sebelum dilepaskan.

"Badan penyelamat, penjaga pantai, atau layanan darurat dapat membantu sambil menunggu sukarelawan dan dokter hewan terlatih. Jaga agar hewan tetap tegak, basah (hindari air masuk ke lubang semburnya), dan tutupi untuk mencegah sengatan Matahari," tutur dia.

Namun demikian, tingkat kelangsungan hidupnya memang rendah. Tim penyelamat hanya bisa mencoba mengapungkan kembali paus jika cukup sehat untuk bertahan hidup.

Satu-satunya pilihan lain adalah membawa hewan itu ke penangkaran di negara-negara yang mengizinkannya, atau melakukan euthanasia untuk mengakhiri penderitaannya.

(kdf/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER