Meta turut ambil bagian untuk menghadirkan pesaing Twitter dengan platform anyarnya yang bernama Threads. Platform ini akan diluncurkan pada 6 Juli mendatang.
Para eksekutif Meta menyebut perbedaan terbesar antara Threads dan Twitter adalah bahwa Threads akan "dijalankan dengan aman."
Threads kini telah muncul di toko aplikasi Apple dan sempat muncul beberapa waktu lau toko aplikasi Android. Pengguna nantinya dapat login menggunakan Instagram mereka dan dapat dengan mudah mengikuti akun yang sama dengan yang mereka ikuti di Instagram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spill didefinisikan sebagai "percakapan visual dengan kecepatan budaya." Platform ini didirikan oleh Alphonzo "Phonz" Terrell dan DeVaris Brown dan diluncurkan pada Januari lalu.
Baik Terrell maupun Brown adalah mantan karyawan Twitter. Terrell sendiri sebelumnya menjabat sebagai kepala sosial dan editorial global Twitter hingga akhirnya kena PHK massal era Elon Musk.
Platform ini disebut bertujuan untuk "melayani para penggerak budaya yang sering membuat tren baru, namun secara rutin diabaikan dan tidak diberi kompensasi."
"Ya, yang kami maksud adalah para kreator kulit hitam, kreator aneh, dan berbagai suara berpengaruh di luar AS," tulis Terrell di Twitter.
Menjelang peluncurannya, Spill memiliki hampir 20.000 pengguna dalam daftar tunggu pada Desember 2022.
Post.News milik Noam Bardin hadir sebagai "platform sosial untuk orang sungguhan, berita sungguhan, dan percakapan sipil," di mana pengguna dapat "mengakses konten jurnalisme dari penerbit premium, tanpa langganan atau iklan." Platform ini mengisyaratkan sebuah format media sosial berbasis penerbit.
Aplikasi ini diluncurkan pada November 2022, atau masa pengambilalihan Twitter oleh Musk. Platform ini menghasilkan sekitar 440.000 pengguna yang masuk dalam daftar tunggu dan 206.000 akun aktif pada Desember 2022.
Dalam sebuah unggahan di situsnya, Bardin menyatakan niatnya untuk Post bukan untuk menjadi versi liberal dari Twitter.
Maka dari itu, dia meminta pengguna untuk "menghormati pendapat yang tidak Anda setujui. Nilai kita sebagai warga negara demokrasi diukur dari bagaimana kita memperlakukan orang yang tidak kita setujui, bukan dari pendapat yang kita bagikan. Mari kita pastikan semua orang diterima, meskipun kita tidak setuju dengan pendapat mereka."
Gabor Cselle, Sarah Oh, dan Michael Greer meluncurkan T2 Social pada November 2022.
Cselle dan Oh sebelumnya bekerja di Twitter, masing-masing sebagai manajer produk grup dan penasihat hak asasi manusia.
Media sosial ini saat ini masih berada dalam tahap awal. Platform ini didefinisikan sebagai "tempat untuk melakukan percakapan otentik yang selalu ingin kita lakukan," dengan batas 280 karakter.
Media sosial ini awalnya diluncurkan dengan kurang dari 1.000 pengguna di platformnya, yang kemudian berkembang menjadi sekitar 20.000 pengguna dalam format khusus undangan.
(lom/lth)