Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan juta warga Inggris pada Kamis berbondong-bondong menggunakan hak suara dalam referendum Brexit. Di tengah hingar-bingar penentuan nasib Inggris di Eropa, hanya satu keluarga yang tidak ikut dalam referendum: Keluarga kerajaan.
Seperti dikutip dari
New York Times, Ratu Elizabeth II dan keluarganya tidak memilih dalam referendum. Dalam teorinya, seluruh warga Inggris yang cukup umur berhak ikut berpartisipasi dalam referendum, namun pihak Istana Buckhingman mengatakan, Ratu dan keluarganya tidak memilih.
Alasannya, Ratu mencoba untuk tetap netral dalam urusan politik negara tersebut. Menurut juru bicara Istana, berdasarkan konvensi di Inggris, "Ratu berada di atas politik".
"Banyak konstitusi kami yang didasarkan atas konvensi, dan menurut konvensi keluarga kerajaan tidak mengikuti pemilihan umum," ujar juru bicara Istana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Clarence House, kediaman Pangeran Charles dan Camilla, juga mengatakan anak-anak Ratu tidak ikut dalam referendum tersebut.
Ratu Elizabeth dan keluarga kerajaan memiliki kekuasaan yang terbatas di Inggris. Keterlibatan mereka di politik selalu menjadi bahan pergunjingan dan kecaman.
Pada tahun 1986, media Times of London memberitakan bahwa Ratu tidak setuju dengan kebijakan Perdana Menteri Margaret Thatcher yang dianggap mengganggu perdamaian di negara-negara persemakmuran. Ketidaksetujuan ini berujung pada ramainya pemberitaan di dalam dan luar negeri, termasuk juga diulas oleh The New York Times.
Pangeran Charles juga sempat menuai protes karena mencoba mempengaruhi kebijakan pemerintah Inggris.
Referendum Brexit digelar pada Kamis pekan ini di Inggris, untuk menentukan apakah negara itu tetap bergabung bersama Uni Eropa atau berpisah.
(den)