Kapten Hasanuddin Sosok Pilot Panutan Trigana

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2015 06:58 WIB
Area penerbangan Papua memang bukan medan biasa, namun Hasanuddin tercatat telah lebih dari 15 tahun menelusuri kawasan bumi cenderawasih.
Lokasi objek yang diduga sebagai serpihan pesawat yang jatuh, diambil dari salah satu pesawat yang melakulan pantauan udara (Basarnas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dia dikenal sebagai sosok yang perhatian dan sangat patuh terhadap peraturan penerbangan. Kapten Hasanudin, pilot pesawat ATR 42 nomor penerbangan IL 257 dari Trigana Air Service, adalah sosok yang menjadi panutan para kolega seprofesi.

Kapten yang sudah bekerja di Trigana Air selama 15 tahun lebih itu dikenal sebagai sosok yang perhatian kepada koleganya. Tak jarang Hasanudin menanyakan kondisi teman-temannya sebelum penerbangan yang ia pimpin diberangkatkan. Motivasi sering ia berikan, terlebih saat mengetahui beratnya medan Papua.

"Kapten Hasan itu perhatian dengan para kru. Kalau kita mau terbang, dia selalu bertanya bagaimana kondisi kita, sudah makan atau belum. Dia sangat tegas dalam urusan penerbangan," ujar seorang kopilot Trigana Air Elista Apriliana di Kantor pusat Trigana Air, Jakarta, Senin (17/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

April, sapaan Elista, berkata sempat beberapa kali menerbangkan pesawat bersama Hasanudin. Ia juga mengaku baru tiba di Jakarta setelah menyelesaikan tugas mendampingi pilot dalam penerbangan dari Sentani menuju Bandara Oksibil, Papua, 12 Agustus lalu.

Saat menjalankan tugasnya minggu lalu, April turut didampingi oleh pramugari Trigana Air IL 257, Ika N. Ia juga sempat bertemu dengan kopilot pesawat yang sama Epo Ariadin saat menjalan tugasnya beberapa hari lalu.

"Saya terbang terakhir dengan pramugari Ika tanggal 12 Agustus memakai pesawat dengan rute yang sama. Itu terakhir saya berhubungan dengan dia," ujarnya.

Sudah empat tahun April bertugas sebagai kopilot di maskapai penerbangan Trigana Air. Selama itu, April mengaku, belum pernah ia mendengar adanya kecelakaan menimpa maskapai penerbangan yang berdiri sejak 1991 silam.

Walaupun belum lama menjadi kopilot di Trigana Air, namun April telah mampu menjelaskan kondisi penerbangan di atas udara Papua. Perubahan cuaca yang mendadak diakui sering terjadi di kawasan Papua.

"Kalau medannya sendiri, ya, Papua memang seperti itu. Secara geografis cuaca di sana suka berubah. Tapi kita di bandara selalu dapat info cuaca itu kok," katanya.

Tentu tak ada yang menyangka musibah Trigana IL 257 terjadi pada Minggu (16/8) lalu. April juga mengaku kaget dengan kabar hilangnya pesawat yang membawa 49 penumpang dan 5 kru itu sore kemarin.

Ia pun berharap kabar pasti mengenai keberadaan Trigana IL 257 dapat segera dikeluarkan oleh otoritas berwenang. "Semoga segera ada kabar ya. Semoga pesawat cepat ketemu, karena di sana kendalanya banyak kan," katanya.

Sesaat setelah April pergi dari Kantor Pusat Trigana Air, maskapai tempatnya bekerja memastikan bahwa pesawat ATR 42 dengan nomor penerbangan IL 257 milik mereka telah ditemukan. Pesawat dilaporkan telah ditemukan dalam kondisi hancur oleh tim pencarian dan evakuasi di Papua.

Namun, belum ada keterangan mengenai penemuan para awak kabin dan penumpang dalam pesawat tersebut. Harapan untuk menemukan seluruh awak pesawat dalam kondisi baik masih terbuka, sampai saat ini. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER