Ciri-Ciri, Struktur, dan Replikasi Archaebacteria dan Eubacteria

CNN Indonesia
Jumat, 18 Agu 2023 09:00 WIB
Apakah kamu sudah tahu apa saja ciri-ciri, struktur, dan replikasi Archaebacteria dan Eubacteria? Jika belum simak ulasannya di sini.
Ilustrasi. Ciri-ciri, struktur, dan replikasi  Archaebacteria dan Eubacteria (Geralt/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Monera atau bakteri adalah makhluk hidup dengan sel prokariotik tunggal yang terdiri dari dua kelompok, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Keduanya memiliki beberapa perbedaan.

Namun, tahukah kamu apa saja ciri-ciri, struktur dan replikasi Archaebacteria dan Eubacteria?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak penjelasannya seperti dirangkum dari buku Biologi: Jilid 1 oleh Diah Aryulina, dkk dan berbagai sumber berikut ini.

Klasifikasi Bakteri

Science Photo of bacteria listeria infection is a food-borne bacterial illness that can be very serious for pregnant women, people older than 65 and people with weakened immune systems 3d renderingIlustrasi. Ciri-ciri, struktur, dan replikasi Archaebacteria dan Eubacteria (iStockphoto/CIPhotos)

Bakteri merupakan makhluk hidup dengan sel tunggal yang tidak memiliki membran inti atau dikenal dengan istilah prokariotik. Bakteri juga dikenal sebagai Monera.

Kingdom Monera terdiri dari dua kelompok, yaitu Eubacteria atau bakteri pada umumnya dan Archaebacteria atau kelompok bakteri yang memiliki beberapa perbedaan dari Eubacteria.

Apa itu Eubacteria?

Eubacteria berasal dari istilah eu yang berarti sejati dan bacteria yang artinya bakteri. Secara sederhana, makhluk hidup ini merupakan bakteri sejati dalam arti memiliki ciri-ciri umum dari bakteri.

Ciri-ciri umum tersebut ditemukan pada bakteri yang sehari-hari ada dalam kehidupan. Misalnya yang ada di organ pencernaan hingga penyakit.

Sementara secara bahasa, bakteri berasal dari kata bakterion dalam bahasa Yunani yang berarti batang kecil. Istilah ini kemudian digunakan oleh Anthony van Leeuwenhoek, ilmuwan Belanda yang meneliti bakteri atau dikenal dengan istilah bakteriologi.

Bakteri adalah organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas di dunia dibandingkan makhluk hidup lain. Bahkan, bakteri memiliki ribuan spesies yang hidup di berbagai ekosistem, mulai dari gurun pasir, salju atau es, hingga lautan.

Bakteri merupakan organisme uniseluler bersifat prokariot dan umumnya tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat membuat energi sendiri.

Apa itu Archaebacteria?

Archaebacteria sebenarnya juga merupakan bakteri, tetapi dia memiliki susunan, struktur, metabolisme, dan urutan asam nukleat yang berbeda dengan Eubacteria. Maka dari itu, keduanya berbeda kelompok meski masih dalam satu Kingdom Monera.

Archaebacteria berasal dari kata archaio yang berarti kuno dalam bahasa Yunani. Hal ini karena Archaebacteria merupakan bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, tapi membran plasmanya mengandung lipid.

Selain itu, Archaebacteria dapat hidup di ekosistem yang ekstrem seperti lingkungan kehidupan awal di bumi.

Ciri-Ciri, Struktur, dan Replikasi Archaebacteria dan Eubacteria

Lantas, seperti apa ciri-ciri, struktur dan replikasi Archaebacteria dan Eubacteria? Berikut penjelasannya.

Ciri-ciri dan struktur Archaebacteria dan Eubacteria

Berikut ciri-ciri dan struktur umum dari Archaebacteria dan Eubacteria:

  1. Mikroskopis atau sangat kecil, ukurannya berkisar 0,15-1,25 mikrometer.
  2. Uniseluler alias bersel tunggal.
  3. Prokariotik alias tidak memiliki membran inti atau inti sel.
  4. Tidak memiliki klorofil.
  5. Seperti kapsul dengan struktur sel terdiri dari dinding, membran, sitoplasma, bulu cambuk (flagel), materi genetik, ribosom, dan plasmid.
  6. Bentuk tubuh ada yang seperti batang dan bulat.
  7. Terdiri dari aerob atau membutuhkan oksigen dan nonaerob atau tidak membutuhkan oksigen.
  8. Terdiri dari autotrof dan heterotrof.
  9. Reproduksi secara seksual dan aseksual.
  10. Umumnya, ciri-ciri keduanya sama. Perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria terletak pada komposisi RNA, ribosom, dan peptidoglikan pada dinding selnya.

Dinding sel pada Archaebacteria tidak mengandung peptidoglikan, tapi membran plasmanya mengandung lipid. Sebaliknya, Eubacteria mengandung peptidoglikan.

Selain itu, perbedaan selanjutnya juga terletak pada ekosistem. Archaebacteria dapat hidup di lingkungan ekstrem, sedangkan Eubacteria pada lingkungan umum.

Replikasi Archaebacteria dan Eubacteria

Replikasi adalah kemampuan atau proses memperbanyak diri. Archaebacteria dan Eubacteria melakukan replikasi karena umumnya bereproduksi ecara aseksual atau vegetatif alias tidak kawin.

Keduanya melakukan pembelahan sel atau membelah diri menjadi dua untuk menghasilkan individu baru. Beberapa jenis bakteri di lingkungan tertentu dapat melakukan pembelahan sel setiap 20 menit.

Maka tak heran, jumlah bakteri di dunia sangat banyak karena proses replikasi yang sangat cepat. Berikut proses replikasi pada bakteri pada umumnya.

  1. Sel induk menggandakan materi genetik dan melekukkan dinding sel.
  2. Sel induk mulai membelah diri menjadi dua bagian. Pembelahan dilakukan dengan pembentukan sekat dinding sel sehingga berpsah menjadi dua sel baru.
  3. Selanjutnya masing-masing sel baru dapat membelah diri lagi menjadi dua bagian dan bagian tersebut dapat membelah diri lagi. Proses ini berlangsung terus menerus.

Sementara untuk reproduksi seksual, bakteri melakukannya dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran ini disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.

Selanjutnya, rekombinasi genetika menghasilkan dua sel bakteri yang masing-masing kombinasi materi genetiknya dari dua sel induk. Prosesnya dilakukan mulai dari transformasi, transdusksi, dan konjugasi.

Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri, struktur dan replikasi Archaebacteria dan Eubacteria. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!

(uli/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER