Apa itu Kemitraan? Ini Pengertian, Prinsip, Tujuan, dan Jenis-jenisnya
Kemitraan adalah hubungan atau jalinan kerja sama sebagai mitra antara dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
Namun tahukah kamu apa prinsip, tujuan, sampai jenis-jenis kemitraan? Berikut penjelasannya seperti dikutip buku Pengembangan Kemitraan Pelaku Usaha.
Pengertian Kemitraan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemitraan adalah hubungan atau jalinan kerja sama dan sebagainya sebagai mitra atau teman atau rekan kerja.
Beberapa ahli mendefinisikan kemitraan sebagai berikut.
1. Lan Linton
Kemitraan adalah sebuah cara melakukan bisnis di mana pemasok dan pelanggan berniaga satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama.
2. Notoatmojo
Kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok, atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu.
3. Keint L. Fletcher
Kemitraan adalah suatu kerja sama dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Selain dari para ahli, Pemerintah Indonesia juga mendefinisikan kemitraan yang dituangkan dalam produk hukum resmi di Tanah Air, yaitu pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.
Menurut aturan tersebut, kemitraan adalah kerja sama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan.
Lihat Juga : |
Prinsip Kemitraan
Kemitraan memiliki beberapa prinsip sebagai berikut.
1. Saling memerlukan
Prinsip dasar kemitraan adalah saling memerlukan. Sebab, kemitraan merupakan rangkaian proses yang dimulai dengan mengenal calon mitranya, mengetahui posisi keunggulan dan kelemahan usahanya. Maka dari itu, antar pihak yang bermitra harus saling memerlukan.
2. Saling memperkuat
Kemitraan juga saling memperkuat karena langkah ini diharapkan dapat menambah nilai yang akan dicapai oleh masing-masing pihak yang bermitra.
Contoh nilai-nilai yang dapat memperkuat pihak-pihak yang bermitra misalnya kemitraan dapat memperluas pangsa pasar, meningkatkan kemampuan manajemen, menambah kepuasan, hingga mengembangkan teknologi yang digunakan.
3. Saling menguntungkan
Prinsip yang juga ada dalam kemitraan adalah saling menguntungkan, sebab tujuan dari bermitra adalah menambah keuntungan dan keuntungan tersebut harus dirasakan oleh masing-masing pihak yang terlibat.
Kemitraan merupakan hubungan timbal balik, bukan seperti kedudukan buruh dan majikan atau atasan dengan bawahan sehingga harus saling menguntungkan.
Tujuan Kemitraan
Setelah mengerti bahwa kemitraan adalah jalinan kerja sama, lantas apa tujuan kemitraan?
Menurut buku Koperasi dan Kemitraan Pertanian karya Zainal Abidin dan Syamsir, tujuan kemitraan adalah untuk meningkatkan kesinambungan usaha, kualitas sumber daya, dan skala usaha.
Tak ketinggalan, kemitraan juga bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan kelompok usaha mandiri.
Lihat Juga : |
Jenis Kemitraan
Menurut UU 9/1995 terdapat beberapa pola atau jenis kemitraan sebagai berikut.
1. Inti-plasma
Kemitraan dalam bentuk inti-plasma banyak diterapkan dalam bidang pertanian dan perkebunan.
Maksud dari jenis kemitraan ini adalah adanya kemitraan antara pelaku proses produksi dan pemasok hasil produksi yang bertindak sebagai plasma dengan pabrik atau pelaku pengolah hasil pasokan yang bertindak sebagai inti.
Contohnya kerja sama di perkebunan sawit. Petani sawit memasok tandan buah segar ke pabrik untuk diolah misalnya menjadi minyak goreng.
2. Subkontrak
Subkontrak artinya kerja sama antara kontraktor yang menerima pekerjaan pemborongan dari kontraktor lain yang lebih bonafide.
Contohnya, perusahaan properti besar bekerja sama dengan kontraktor-kontraktor menengah dan kecil untuk menggarap proyek perumahan di suatu kawasan.
3. Dagang umum
Jenis kemitraan ini maksudnya adalah kemitraan yang berbentuk kerja sama dalam hal pemasaran, penyediaan lokasi usaha, atau penerimaan pasokan dari usaha mikro, kecil, dan menengah oleh usaha yang lebih besar dan dilakukan secara terbuka.
Contohnya kerja sama antara produsen camilan kelas UMKM dengan minimarket dan supermarket. Kemitraan ini dilakukan untuk memasarkan hasil produksi camilan agar lebih mudah didapatkan oleh konsumen.
4. Waralaba
Waralaba adalah kerja sama di bidang usaha dengan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Dengan bentuk kemitraan ini maka pelakunya mendapat hak kelola dan hak pemasaran.
Contoh kemitraan waralaba adalah pendirian restoran dengan merek yang sudah dikenal banyak oleh publik misalnya KFC. Jadi pihak yang ingin mendirikan restoran tersebut membeli lisensi ke perusahaan induk.
Namun pengelolaan hariannya dilakukan oleh pembeli lisensi, bukan perusahaan induk. Perusahaan induk hanya memberikan hak lisensi dan pasokan bahan baku.
5. Keagenan
Keagenan adalah bentuk kemitraan dengan menghadirkan perwakilan di masyarakat atau konsumen. Contohnya agen asuransi.
Umumnya, agen asuransi bukanlah karyawan tetap dari suatu perusahaan asuransi. Namun, mereka bekerja sama dengan perusahaan asuransi untuk memasarkan polis asuransi dengan imbal hasil berupa komisi sesuai ketentuan kerja sama.
Itulah pengertian, prinsip, tujuan, sampai jenis-jenis kemitraan. Semoga bermanfaat.
(uli/juh)