Teks Persuasi: Fungsi, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Langkah Penulisan
Teks persuasi adalah bentuk tulisan yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu sesuai dengan yang disampaikan penulis.
Teks persuasi biasa ditemukan di media massa seperti cetak, teks informasi dalam buku, ceramah, pidato, khotbah, dan lainnya.
Untuk menulisnya, terdapat struktur teks persuasi yang perlu kamu ketahui. Tujuannya, untuk memudahkan ketika menulis teks persuasi.
Teks persuasi ditandai dengan saran atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Biasanya ditandai dengan kata-kata harus, marilah, ayo, hendaknya, sebaiknya, usahakanlah, janganlah, alangkah baiknya dan sebagainya.
Maka itu teks persuasi bersifat promosi karena terdapat upaya mengajak pembaca. Ajakan merupakan anjuran atau permintaan untuk berbuat sesuatu.
Fungsi teks persuasi
Mengutip Buku Bestie Book Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VIII & IX (2022), terdapat beberapa fungsi dari teks persuasi, sebagai berikut.
- Teks persuasi sebagai perintah, bujukan, atau ajakan agar pembaca melakukan hal yang diinstruksikan pada teks.
- Teks persuasi juga memiliki fungsi untuk meyakinkan dengan didukung data akurat.
- Teks persuasi dapat digunakan sebagai promosi agar konsumen dapat melakukan pembelian suatu produk.
Struktur teks persuasi
Mengutip Modul 10 Bahasa Indonesia Paket B Setara SMP/MTs Kelas VIII Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2018), berikut struktur teks persuasi.
- Pengenalan isu, yaitu pengantar mengenai masalah yang akan dibicarakan.
- Rangkaian argumen, yaitu rangkaian pendapat penulis atau pembicara terkait isu. Rangkaian argumen diperkuat dengan penyajian fakta yang merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi atau nyata.
- Ajakan, yaitu inti dari teks persuasi berupa anjuran kepada pembaca untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
- Penegasan kembali, berupa simpulan dan rangkuman yang biasanya ditandai oleh ungkapan. Misalnya, kata-kata berupa demikianlah, jadi, oleh karena itu.
Kaidah kebahasaan teks persuasi
Ada tujuh kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks persuasi. Berikut penjelasan dan contohnya.
1. Pernyataan dalam teks persuasi mengandung ajakan, bujukan, dorongan dan sejenisnya. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata penting, harus, sepantasnya, hendaknya, jangan, sebaiknya.
Contoh:
- Semangat dan keberanian para pahlawan haruslah kita teladani.
- Kita sebagai generasi penerus harus senantiasa mendoakan arwah para pahlawan agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menggunakan kata-kata teknis sesuai topik
Contoh kata-kata yang berkaitan dengan Hari Pahlawan seperti: agresi militer Belanda, kemerdekaan, perjuangan, penjajah.
3. Menggunakan kata penghubung argumentasi. Seperti jika, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
4. Fakta merupakan sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
Contoh:
- Seperti halnya, 68 tahun silam para pahlawan bangsa berjuang bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda.
5. Menggunakan konjungsi kausalitas (sebab-akibat), seperti karena, sebab, karenanya, sehingga.
6. Menggunakan kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan
7. Menggunakan kata sambung yang menyatakan tujuan, seperti supaya dan selagi.
Lihat Juga : |
Langkah menyusun teks persuasi
Terdapat empat langkah untuk menyusun teks persuasi. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Menentukan tema dengan membuat bujukan utama
- Susunan perincian. Biasanya, perincian disesuaikan dengan struktur pada teks persuasi yaitu pengenalan isu, rangkaian argumen, pernyataan ajakan dan penegasan kembali.
- Pengumpulan bahan berupa fakta dan pendapat berkaitan dengan teman.
- Pengembangan teks dilakukan dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan.
Demikian penjelasan tentang teks persuasi. Semoga bermanfaat!
(glo/fef)