Jakarta, CNN Indonesia -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) siapkan investasi Rp 500 miliar membangun pabrik air kemasan dan penggilingan padi. Upaya ini untuk meningkatkan ekspansi bisnis dan pendapatan perseroan.
"Kita sedang menyiapkan pabrik air minum di Padalarang bekerjasama dengan koperasi Peruri," ujar Ismed Hasan Putro Direktur Utama PT RNI di Gedung RNI, Jakarta, Selasa (19/08).
Selain di Padalarang, RNI akan membangun pabrik air di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Ismed mengaku akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jawa Timur untuk pembangunan pabrik ini.
"Kerjasama dengan BUMD diperlukan untuk mengeksplorasi sumber-sumber air yang belum dimanfaatkan secara optimal," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investasi untuk pembangunan pabrik air sebesar Rp 150 miliar. Sumber dana akan diperoleh dari internal dan pinjaman bank.
RNI juga berencana membangun empat pabrik penggilingan beras senilai Rp 350 miliar. Pembangunan pabrik dimulai Oktober mendatang. Pabrik penggilingan beras dibutuhkan untuk mendukung program swasembada pangan.
"Targetnya sebelum 2017 seluruh pabrik sudah bisa beroperasi," kata Ismed.
Pabrik ini, lanjut dia, akan dibangun di Indramayu, Subang, Malang dan Baturaja. Pabrik penggilingan beras sudah mulai dibangung di Baturaja, Sumatera Selatan dengan kapasitas 150 ribu ton per tahun.
Selanjutnya, pembangunan pabrik akan dilakukan di Subang dan Indramayu dengan kapasitas produksi masing-masing 150 ribu ton per tahun. Sementara di Malang kapasitas produksinya mencapai 100 ribu ton per tahun. Sehingga total kapasitas pabrik mencapai 550.000 ton per tahun.
Rambah Bisnis Air Minum
Pada kesempatan itu, dirut RNI meresmikan air minum kemasan dan beras. Produk yang diberi nama Raja Air dan Raja Beras ini diyakini dapat menambah ekspansi bisnis perseroan.
"Latar belakang perseroan terjun dalam bisnis ini karena pertimbangan bisnis dan amanat UU 1945, bahwa air dan bumi dikuasai oleh negara," ujar Ismed.
Produk Raja Beras yang diluncurkan merupakan hasil produksi dan kerjasama petani di Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan. Raja Beras saat ini sudah dijual ke beberapa segmen pasar, seperti Koperasi BUMN dengan harga kisaran Rp 10 ribu per kilo gram.
Sebelumnya perusahaan yang juga bergerak dalam bidang farmasi dan alat kesehatan ini juga telah mengeluarkan produk pangan lainnya yaitu, Raja Gula dan Raja Daging.
"Kita ingin berkontribusi dalam menuju kemandirian dan kedaulatan pangan, supaya nggak impor terus," ucap Ismed