Jakarta, CNN Indonesia -- Selama tiga tahun berjalan, Indonesia merealisasikan sebanyak 382 proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) senilai Rp 854 triliun, atau 41 persen dari target. Proyek infrastruktur dan sektor riil yang dibangun sebagian besar dilakukan di luar Jawa.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan realisasi pembangunan di luar Jawa mencapai Rp 544 triliun.
"Sebagian besar untuk proyek infrastruktur," kata Armida di sela pembukaan seminar tiga hari bertajuk "Kemajuan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025", di Jakarta, Rabu (3/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 382 proyek MP3EI, sebanyak 205 proyek merupakan proyek infrastruktur dan 174 proyek untuk sektor riil. Pembangunan infrastruktur terbesar dilakukan di Kalimantan dan Sumatera, sedangkan Bali dan Nusa Tenggara relatif lebih kecil.
Armida mengatakan sebagian besar pendanaan infrastruktur masih dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sejumlah proyek yang dilakukan tiang pancang (
ground breaking), sebanyak Rp 157 triliun atau 38 persen dibiayai BUMN, investasi pemerintah sebanyak 32 persen atau Rp 133 triliun, investasi campuran sebanyak 23 persen dan sisanya investasi swasta.
"Sedangkan proyek sektor riil senilai Rp 441 triliun, 88 persen nya masih dibiayai swasta dan BUMN," kata Armida.