Jamsostek Investment Corporated Beroperasi Tahun Ini

CNN Indonesia
Rabu, 17 Sep 2014 14:58 WIB
Jamsostek Investment Corporated merupakan anak usaha BPJS Ketenagakerjaan yang akan berinvestasi secara langsung pada sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia
Infrastruktur merupakan salah satu sektor yang menarik bagi Jamsostek Investment Corporated. (Foto: Agung Pambudhy/detikFoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah tiga tahun terbengkalai, Jamsostek Investment Corporated (JIC) dipastikan berdiri akhir tahun ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Elvyn G. Massasya, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang sebelumnya bernama PT Jamsostek (Persero).

Menurut Elvyn, Jamsostek Investment Corporated merupakan anak usaha BPJS Ketenagakerjaan yang akan berinvestasi secara langsung pada sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia. "Selain itu tahun depan JIC juga akan membeli bank komersial dalam negeri melalui kepemilikan saham," ujar Elvyn kepada CNN Indonesia di Jakarta, Rabu (17/9). Dia menjelaskan saat ini BPJS Ketenagakerjaan tidak boleh memiliki saham bank secara langsung sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

BPJS Ketenagakerjaan memiliki 51 persen kepemilikan di JIC, sedangkan 49 persen lainnya dimiliki oleh Islamic Corporation for The Development of The Private Sector (ICD), lembaga keuangan dari Timur Tengah bagian dari group Islamic Development Bank. "Modal awalnya Rp 1 triliun," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktunya Beli Saham
Terkait anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini, menurut Elvyn merupakan saat yang tepat bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk membeli saham-saham terdiskon.

"Kalau indeks sedang anjlok itu waktunya untuk beli. Kami menargetkan pendapatan dari investasi hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 14 triliun, sedangkan target dana kelolaan sebesar Rp 186 triliun," ujar Elvyn. Berbeda dengan investor asing, para investor lokal justru terus melakukan aksi beli termasuk BPJS Ketenagakerjaan. Elvyn memastikan perusahaannya akan tetap mengoleksi sejumlah saham blue chips terutama emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Aksi jual investor asing pada portofolio saham dalam sepekan mencapai Rp 3,4 triliun. Langkah itu mendorong jatuhnya IHSG ke level 5130,50 pada penutupan perdagangan kemarin. Namun, siang ini IHSG kembali merangkak naik dan mencapai level 5194,76 pada sesi I perdagangan saham hari ini.

Pada sesi satu, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masuk ke dalam delapan saham aktif hari ini dengan mencatat kenaikan 1,97 persen. Saham-saham BUMN lainnya yang juga naik diantara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 1,72 persen dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,97 persen. Saham-saham sektor perdagangan, keuangan, dan properti menjadi tiga besar penmicu kenaikan IHSG hingga siang ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER