Mimpi PGN Menyulap SPBU Jadi SPBG

CNN Indonesia
Kamis, 18 Sep 2014 15:56 WIB
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berharap dukungan pemerintah untuk memperbanyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di tengah kota.
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk berharap dukungan pemerintah untuk memperbanyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di tengah kota. Butuh ketegasan pemerintah untuk meminta swasta dan Pertamina menyediakan lahannya untuk pembangunan SPBG.

Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda mengatakan ketidaksuksesan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) salah satunya disebabkan belum tersedianya SPBG di pusat-pusat kota. "PGN dan Pertamina kan punya pemerintah, biarkan pemerintah yang mengatur itu," katanya di Jakarta, kemarin.

Tak hanya SPBU milik Pertamina, dia mencatat hampir 50 persen pemilik SPBU dikuasai swasta. Menurut dia, keengganan swasta masuk ke bisnis SPBG karena dianggap tidak memberikan nilai keekonomian seperti yang diperoleh dari bisnis SPBU.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jobi, setidaknya ada delapan SPBU di Jakarta yang tak lagi beroperasi. Padahal, di lokasi tersebut sudah tersambung pipanisasi PGN. Lokasi itu kebanyakan di tengah kota Jakarta. "Jaringannya sudah ada tinggal diaktivasi semua. Sebab kami sulit mencari lahan di pusat kota untuk bangun SPBG," kata dia.

Jika keberadaan SPBG mudah dicapai masyarakat, dia optimistis upaya pemerintah mengonversi BBM ke BBG lebih sukses. Sebab memasarkan alat converter kit juga tidak mudah jika stasiun pengisian gasnya masih minim.

Saat ini, PGN telah mengoperasikan tiga SPBG di wilayah Bekasi, Jakarta Barat, dan Bogor serta menyuplai gas bumi untuk 14 SPBG di DKI Jakarta. Guna mendorong percepatan konversi BBM ke BBG di sektor transportasi, PGN berinisiatif untuk membangun SPBG dan Mobile Refueling Unit (MRU) di Jakarta dan Jawa Barat. MRU yang disediakan PGN itu mampu melayani 500 kendaraan roda empat per hari. Hingga akhir tahun ini PGN menargetkan menambah lagi 12 SPBG dan MRU.

Jobi menambahkan, jika harga BBM naik dia optimistis masyarakat lebih banyak beralih ke BBG jika disediakan SPBG yang memadai. Saat ini, dia mengaku lebih banyak melayani angkutan umum. Terlebih, pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang meminta transportasi Jakarta harus menggunakan BBG, maka permintaan dipastikan akan semakin besar. Saat ini, volume penyaluran bahan bakar gas oleh PGN sebanyak 4 juta meter kubik per hari atau setara dengan 2 juta liter BBM.  "Itu baru suply untuk Transjakarta, taxi, bajaj, masih sebagian kecil, kalau demand nya meningkat kami akan sediakan lebih banyak lagi," kata Jobi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER