BUNGA DEPOSITO TINGGI

Margin Bank Semester II Menipis

CNN Indonesia
Senin, 22 Sep 2014 18:06 WIB
Margin bunga bank semester kedua tahun ini semakin tertekan dengan tingginya biaya bunga deposito.
Ilu
Jakarta, CNN Indonesia -- Margin bunga bank semester kedua tahun ini semakin tertekan dengan tingginya biaya bunga deposito. Hal itu akan berdampak terhadap pertumbuhan laba perbankan yang akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni mengatakan bank harus menanggung tingginya beban bunga karena berebut dana nasabah. "Yang pasti margin bunga semester dua akan lebih kecil dari semester satu karena cost of fund-nya naik," kata Baiquni di Jakarta, Senin (22/9).

Selain karena tingginya biaya dana, dia melihat pertumbuhan kredit semester kedua juga semakin melambat. "Semester I kredit masih bisa tumbuh 17 persen, tapi semester dua lebih kecil dari itu," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan melambatnya laju kredit dan meningkatnya sumber dana BRI, maka rasio intermediasi (loan to deposite ratio/LDR) bank menurun menjadi sekitar 90 persen dari sebelumnya di atas 95 persen.

Hal serupa juga dialami Bank Bukopin. Bank yang kini dimiliki Erwin Aksa itu mencatat pertumbuhan kredit bisa mencapai 23 persen, sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) hanya 12 persen.

"Ini yang bikin bank harus berebut dana masyarakat meski harus membayar mahal," kata Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi.

Sementara Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Gatot M Suwondo mengatakan dalam pertemuan 19 bank dengan Otoritas Jasa Keuangan tadi, tidak bisa mewajibkan bank harus serempak menurunkan suku bunga. OJK juga tak dapat memberikan sanksi terkait suku bunga deposito karena ini menyangkut bisnis bank masing-masing.

"Sanksinya tidak ada, hanya saja mereka harus menanggung beban biaya yang tinggi," ucapnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER