Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mendapatkan pinjaman dari sejumlah bank asing senilai Rp 5 triliun. Pinjaman tersebut untuk menambah sumber dana murah berdenominasi dolar.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perseroan meraih pinjaman dari beberapa bank asing yang berada di luar maupun dalam negeri. "Ada dari empat bank asing, beberapa di Indonesia dan sebagian dari luar negeri," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/9).
Menurut dia, pinjaman luar negeri tersebut biayanya lebih murah ketimbang bunga deposito yang harus di bayarkan ke nasabah. Jika dengan deposito bank harus membayar bunga spesial hingga 8,5 persen, namun untuk pinjaman luar negeri ini hanya dikenakan bunga sekitar 7,7 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BCA, lanjut Jahja, hanya membutuhkan jangka waktu pinjaman jangka pendek, sebab perseroan masih memiliki ketersediaan dana pihak ketiga yang cukup besar. "Tenornya di bawah satu tahun dan sudah kita pakai dan langsung di swap ke BI," ujar dia.
Dia optimistis nasabah deposito akan kembali membanjiri DPK bank kendati suku bunga sudah diturunkan. Dengan begitu pihaknya mengaku belum perlu mencari pinjaman lagi.
Selain BCA, Bank Rakyat Indonesia (BRI) pekan lalu juga meraup pinjaman dari tujuh bank asing sebesar US$ 370 juta atau setara Rp 4,6 triliun. Langkah BRI mencari pinjaman dolar untuk melunasi sebagian utang yang jatuh tempo.