Jakarta, CNN Indonesia -- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memperkirakan laba sebelum pajak dan amortisasi (Ebitda) sepanjang 2014 bisa mencapai US$ 300 juta. Optimisme tersebut berhembus karena perusahaan yakin angka produksi minyak dan gas (migas) tahun ini bisa mencapai 60 ribu
Barel Oil Equivalent per Day (BOEPD).
Presiden Direktur Medco Lukman Mahfoedz mengatakan kontribusi terbesar produksi migas berasal dari blok di Oman sebesar 22 ribu BOEPD dan Tunisia yang mencapai 16 ribu BOEPD.
"Selain itu ada juga penambahan produksi dari Donggi-Senoro, Blok A dan Simenggaris. Kami memang tengah fokus meningkatkan jumlah produksi dari lapangan migas di dalam dan luar negeri," ujar Lukman melalui siaran pers, Rabu (25/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan milik Arifin Panigoro itu menargetkan angka produksi migas bisa meningkat 50 persen menjadi 90 ribu BOEPD dalam waktu dua sampai tiga tahun kedepan seiring dengan rencana pengembangan beberapa blok yang dikelolanya.
"Dengan kenaikan ini Ebitda mungkin bisa sampai tiga kali lipat dari proyeksi 2014," tuturnya.
Sebagai informasi, tahun ini Medco melakukan sejumlah aksi korporasi seperti pembelian 100 persen saham Storm Venture yang memiliki hak partisipasi atau
participating interest pada blok migas di Tunisia senilai US$ 127,7 juta. Dalam waktu dekat perseroan juga berencana mengucurkan dana investasi tambahan US$ 320 juta untuk mengembangkan blok Tunisia tersebut.
Selain itu, perseroan juga sudah meneken Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan Panca Amara Utama dengan volume 248.200
Million Metric Standar Cubic Feet (MMSCF). Medco juga sedang menyelesaikan proyek gas Senoro yang ditargetkan bisa selesai kuartal II 2015.
"Aksi tersebut merupakan komitmen Kami untuk menambah pendapatan untuk negara dan mengembangkan daerah," kata Lukman.