Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membuat perjanjian lindung nilai (hedging) harga avtur senilai US$ 43,24 juta setara Rp 500 juta dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Perjanjian hedging tersebut dilakukan untuk pembelian avtur dari BP Singapore PTE Ltd dan Goldman Sachs International terutama untuk melayani penerbangan haji sepanjang September-Oktober 2014.
Senior Manager Communications Garuda Ikhsan Rosan menjelaskan biaya avtur saat ini memberi kontribusi 30-40 persen terhadap beban operasional perusahaan. Besaran tersebut masih tergantung nilai tukar rupiah terhadap dolar yang fluktuatif.
"Untuk meminimalisir risiko fluktuasi tersebut, kami membuat perjanjian fuel call option dengan dua perusahaan pemasok avtur dan perjanjian swap mata uang dan bunga dengan BNI," kata Ikhsan kepada CNN Indonesia, Senin (29/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lindung nilai dilakukan perseroan untuk meminimalisasi risiko melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar pada saat Garuda melayani pemberangkatan maupun pemulangan jemaah haji. Selain itu, perseroan juga melakukan upaya efisiensi avtur dengan lebih selektif memilih pesawat yang digunakan untuk penerbangan haji tahun ini.
Pada Maret 2014, Kementerian Agama dan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat telah menyepakati biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) 2014 rata-rata US$ 3.219 atau sekitar Rp 33,79 juta per orang. Perhitungan tersebut dengan asumsi nilai tukar Rp 9.600 per dolar Amerika Serikat. Sementara, dalam beberapa pekan terakhir nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan terhadap dolar. Pekan ini rupiah menembus angka Rp 12.120 per dolar, jauh diatas asumsi nilai tukar yang digunakan untuk penetapan BPIH tersebut.
Meski standar operasional hedging nilai tukar telah disahkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan, Menteri Keuangan, dan Gubernur Bank Indonesia, namun hingga kini belum banyak perusahaan negara yang berani melakukan hedging nilai tukar. Sebab hal itu dikhawatirkan dapat merugikan negara.
Selesaikan Pemberangkatan
Sepanjang 2014 ini, Garuda menerbangkan 82.961 jemaah haji ke Jeddah. Pemberangkatan terakhir telah dilakukan Garuda pada Minggu (28/9). Total yang dilayani sebanyak 10 embarkasi, terbagi dalam 206 kelompok terbang (kloter). 10 embarkasi tersebut adalah Lombok, Makassar, Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, dan Jakarta. Sementara penerbangan pemulangan jemaah rencananya dilaksanakan mulai 9 Oktober–6 November 2014. dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober – 6 November 2014.
Untuk melayani penerbangan haji tahun ini, Garuda mengoperasikan 11 pesawat berbadan lebar terdiri dari enam pesawat Airbus A330, empat pesawat Boeing 747, dan satu pesawat Boeing 777.