Kenaikan Harga Tetap BIkin Jebol Kuota BBM Subsidi Tahun Ini

CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2014 15:42 WIB
Pertamina menilai berkurangnya konsumsi BBM bersubsidi baru bisa terlihat pada tiga minggu setelah dinaikkan,
Pengguna motor mengisi premium di SPBU Pertamina (Detik/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina tetap memastikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) tahun ini melampaui kuota yang dianggarkan sebanyak 46 juta kiloliter. Sebab, kenaikan harga BBM pada November dianggap tidak membantu penghematan konsumsi BBM sepanjang 2014.

"Kalau kenaikan harga pada November tidak signifikan dampaknya, sebab berkurangnya konsumsi BBM bersubsidi baru bisa terlihat pada tiga minggu setelah dinaikkan," ujar Senior Vice President Fuel Marketing and Distibution Pertamina, Suhartoko kepada CNN Indonesia, Selasa (30/9).

Sebelumnya, Pertamina menyatakan kuota BBM subsidi tahun ini akan jebol 1,62 juta kiloliter dari alokasi 46 juta kiloter. Solar menjadi produk yang paling banyak mengalami kelebihan mencapai 1 juta kilo liter, disusul bensin sebesar 521 ribu kiloliter, dan minyak tanah sekitar 21 ribu kiloliter. "Mungkin (kalau harga BBM naik) konsumsi akan berkurang puluhan ribu sampai ratusan ribu kiloliter. Tapi Kami belum hitung," tutur Suhartoko.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertamina, kata dia, telah siap menghadapi kenaikan harga BBM bersubidi yang direncanakan Presiden Terpilih Joko Widodo. Perseroan akan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga ketertiban di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Suhartoko menyarankan agar pemerintah memilih waktu yang tepat dalam mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Ini dilakukan guna menghindari terjadinya rush menjelang kenaikan. "Seperti zaman Pak Harto dulu, pengumuman kenaikan harga BBM pada jam 22.00. Jadi masyarakat tidak panic buying menjelang pengumuman," ungkapnya.

Meski akan menaikkan harga sebesar Rp 3.000 per liter, terang Suhartoko, Pemerintah masih harus menanggung subsidi bbm mencapai Rp 3.300 per liter. Ini lantaran besaran subsidi minyak tahun depan diperkirakan mencapai Rp 6.300 per liter.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER