Saham Maskapai Amerika Serikat Turun Akibat Ebola

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2014 17:21 WIB
Pemerintah Indonesia belum memiliki perhatian khusus terhadap kemungkinan masuknya virus ebola melalui penumpang maskapai penerbangan.
Ilustrasi maskapai penerbangan asing. (CNN Indonesia/Reuters Photo Thomas Peter)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga saham maskapai penerbangan di Amerika Serikat turun dua sampai empat persen pada perdagangan Rabu (1/10) waktu setempat akibat ditemukannya seorang pasien yang terjangkit virus ebola di Dallas, negara bagian Texas. Pendapatan maskapai juga berpotensi terkena dampaknya, jika kondisi semakin memburuk dan masyarakat Amerika Serikat memutuskan mengurangi bepergian dengan pesawat karena khawatir terjangkit ebola.

Joe DeNardi, analis saham penerbangan dari Stifel Financial Corp mengatakan saham maskapai United Continental (UAL) sangat sensitif terhadap kasus ebola karena melayani penerbangan ke Afrika melalui Star Alliance, kerjasama codeshare dengan maskapai penerbangan lainnya.

"Namun saham United tidak lebih buruk daripada maskapai American Airlines dan Delta Airlines yang memiliki hub besar di Dallas. Saat ini yang menjadi keprihatinan umum adalah masyarakat mengurangi perjalanan dengan pesawat jika kasus ini semakin memburuk baik untuk penerbangan domestik maupun internasional," kata DeNardi, dikutip dari CNNMoney.com, Kamis (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DeNardi memperkirakan seluruh manajemen maskapai di Amerika Serikat kini memiliki perhatian khusus terhadap ebola.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J.A. Barata mengaku pemerintah Indonesia sendiri belum memiliki perhatian khusus terhadap kemungkinan masuknya virus ebola ke Indonesia baik dari Afrika maupun Amerika Serikat. Menurut Barata, saat ini tidak ada maskapai nasional yang memiliki penerbangan langsung ke Amerika Serikat maupun Afrika.

Namun CNN Indonesia mencatat PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memiliki penerbangan tidak langsung menuju Los Angeles dan San Fransisco di Amerika Serikat. Maskapai yang mayoritas sahamnya dikuasai pemerintah tersebut memiliki kerjasama codeshare dengan maskapai China Airlines dan melayani penerbangan ke dua kota tersebut melalui Taipei, Taiwan. Sayang, Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto tidak bisa dikonfirmasi.

Codeshare adalah perjanjian bisnis antara dua maskapai dimana penumpang bisa membeli kursi penerbangan ke kota tujuan tertentu yang nantinya akan diterbangkan oleh maskapai rekanan. Dalam hal ini, jika penumpang asal Indonesia ingin terbang ke Los Angeles atau San Fransisco maka Garuda akan menerbangkannya sampai ke Taipei, kemudian penumpang tersebut meneruskan penerbangan ke Los Angeles atau San Fransisco menggunakan China Airlines.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER