Jakarta, CNN Indonesia -- PT Blue Bird Tbk, perusahaan taksi besar Indonesia, berencana melepas 531,4 juta saham ke publik melalui proses penawaran saham perdana (
initial public offering/IPO). Jumlah tersebut sekitar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan yang seluruhnya merupakan saham baru.
Blue Bird menyebutkan telah menunjuk tiga penjamin emisi yaitu PT Credit Suisse, PT Danareksa Sekuritas, dan PT UBS Securities Indonesia untuk membantu pelaksanaan IPO.
Prospektus ringkas Blue Bird menyebutkan 50 persen dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk membeli kendaraan, lahan dan bangunan, serta mengakuisisi
pool taksi dari pihak terafiliasi. Blue Bird menyebutkan pembelian armada, lahan berikut bangunan akan dilakukan untuk memperkuat pengembangan bisnis taksi di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bali, Bandung, dan Palembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian 35,71 persen dana IPO akan digunakan perseroan untuk melunasi pinjaman ke PT Bank Central Asia Tbk, dan beberapa bank dalam negeri lain. Sisanya sebesar 14,29 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan anak usaha.
Masa penawaran awal atau
bookbuilding akan dilakukan tanggal 3 Oktober, serta 6 sampai 10 Oktober. Dilanjutkan dengan masa penawaran umum pada 24, 27, dan 28 Oktober. Perseroan menargetkan sahamnya mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 3 November 2014.
Selain melepas saham ke publik, Blue Bird juga akan mengalokasikan saham untuk dimiliki karyawannya atau
employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 3,3 juta saham atau setara 0,621 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO. Serta membuat opsi kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan (
management and employment stock option program atau Mesop) sebanyak 26,57 juta saham atau sekitar satu persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.