Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Ekonomi Nasional (KEN) menilai krisis sumber daya manusia yang dialami Direktorat Jenderal Pajak disebabkan banyaknya pegawai yang tidak sesuai dengan kompetensi. Lembaga pembantu presiden itu menyarankan pola kerja dan skema rekrutmen DJP diubah mengikuti gaya korporasi.
"Mereka itu banyak, tapi sedikit. Banyak yang direkrut, tapi banyak juga yang tidak bekerja pada tempatnya," ujar Wakil Ketua KEN Raden Pardede kepada CNN Indonesia, Kamis (9/10).
Untuk meningkatkan produktivitas fiskus,Raden menyarankan agar gaya kerja korporasi diaplikasikan di DJP, terutama menyangkut pola rekrutmen pegawai. Dengan demikian, DJP bisa memutus hubungan kerja dengan pegawai-pegawai yang tidak bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. "Kalau tidak begitu, jumlah orangnya tambah, tapi produktifitasnya rendah," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raden mengakui secara kelembagaan DJP perlu ditunjang oleh anggaran, infrastruktur dan SDM yang mumpuni. Namun, DJP tidak boleh hanya mengeluh tanpa menunjukkan hasil positif dari perbaikan sistem pelayanan pajak. "Pekerjaan rumah DJP adalah harus meningkatkan kapasitas manusia-manusianya, sistemnya, sekaligus membersihkan yang di dalam supaya ada trust," ujarnya.
Rendahnya penerimaan pajak, kata dia, juga disebabkan oleh faktor ketidakpercayaan antara wajib pajak dengan fiskus satu sama lain. Untuk itu, DJP harus menjawab keraguan wajib pajak dengan meningkatkan pelayanan dan menunjukkan bukti riil dari penerimaan pajak. "Petugas pajak selalu menganggap wajib pajak itu pengemplang atau menipu angka, di sisi lain pembayar pajaknya menganggap petugas hanya mau ambil uangnya, korupsi," tutur dia.
Raden Pardede menilai rasio perpajakan terhadap PDB (tax ratio) Indonesia sebenarnya masih bisa menyentuh level 16 persen hingga 17 persen. Namun, untuk menggenjot penerimaan pajak pada saat ini dianggap belum tepat karena kondisi perekonomian tengah melambat. "kalau dalam keadaan seperti ini, menggenjot pajak justru akan terjadi kontraksi," ujar Raden.