Jakarta, CNN Indonesia --
Fuad Rahmany menegaskan akan mengakhiri pengabdiannya kepada pemerintah pada 1 Desember 2014. Direktur Jenderal Pajak itu akan pensiun dari jabatannya karena per 11 November 2014 genap berusia 60 tahun.
"Saya mengabdi sudah 30 tahun lebih, saya melakukannya dengan ikhlas dan saya tidak korupsi. Boleh diperiksa, PPATK bisa lihat rekening-rekening saya," ujarnya kepada CNN Indonesia, Rabu malam (8/10).
Dalam kondisi negara yang sedang tumbuh dan melakukan reformasi, pegawai negeri sipil (PNS) seperti Fuad selalu dituntut kerja keras hingga melampaui jam kerja normal. Menurutnya, masalah negara tak pernah selesai meskipun reformasi telah bergulir hampir dua dekade. Kompleksitas masalah bangsa ini membuat PNS-PNS seperti Fuad harus memikul tanggungjawab yang sangat berat. Untungnya, tak pernah ada keluhan dari keluarga meski dinomorduakan.
"Mungkin hanya satu-dua hari dalam setahun tidak lembur," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati berat, dia tetap ikhlas dan bangga menjalankan perannya di pemerintahan. Sebab, mengabdi kepada negara merupakan amanat orang tua kepada Fuad semasa ia kecil. Namun, dalam hitungan hari ke depan Fuad akan mengakhiri pengabdiannya dalam pemerintahan. Sekalipun dipaksa sebagai menteri, dia tetap berkeras menolak. "Bukan karena bosan. Saya merasa sudah cukup kerja lewat pemerintahan. Tetapi kalau mengabdi kepada negara saya tidak akan berhenti," ujar Fuad.
Jalur pengabdian Fuad berikutnya adalah melalui swasta. Dengan keahlian dan pengalamannya di bidang keuangan, dia yakin masih ada perusahaan yang tertarik untuk merekrutnya. "Saya masih kuat dan mau bekerja di swasta," kata Fuad.
Dirjen Pajak ini berharap perbaikan sistem birokrasi pemerintah, khususnya di bidang perpajakan, terus berlanjut meski berganti pemerintahan. Fuad juga berharap ada perhatian yang lebih secara kelembagaan terhadap Direktorat Jenderal Pajak melalui peningkatan kapasitas infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). "Tolong diperhatikan. Kalau tidak nanti
tax ratio 16 persen hanya khayalan," tuturnya.
Fuad Rahmany merupakan alumnus Universitas Indonesia pada 1981. Setelah itu, dia melanjutkan studinya di Duke University di Durham, North Carolina, Amerika Serikat, dan tercatat sebagai alumnus tahun 1987. Sepuluh tahun kemudian, Fuad Rahmany berhasil menyelesaikan program doktorat dari Universitas Vanderbilt yang berlokasi di Tennessee, Amerika Serikat. Fuad Rahmany mendapatkan gelar Ph.D dengan spesialisasi International Economics Finance and Development Economics.
Sebelum dilantik sebagai Dirjen Pajak Kementerian Keuangan pada 21 Januari 2011, Fuad Rahmany pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sejak tahun 2006,