Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi meminta pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk lebih selektif dalam memilih calon Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan yang akan menggantikan tugas dari Fuad Rahmany.
Menurut Sofjan, Dirjen Pajak yang baru nanti harus kreatif dalam mengejar wajib pajak baru yang diperoleh dari hasil ekstensifikasi perpajakan.
Sofjan mengaku tidak tahu figur siapa yang cocok untuk menjadi Dirjen Pajak, karena tidak mengenal dengan dekat para pejabat di Kementerian Keuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa saja nanti pemerintah menunjuk dari kalangan profesional atau dari orang dalam, saya tidak berkomentar. Satu hal yang pasti, Dirjen baru harus memiliki rasa percaya dengan pengusaha. Dia harus berani melakukan ekstensifikasi dan mengejar wajib pajak baru, jangan yang diburu pajaknya pengusaha yang itu-itu saja," kata Sofjan.
Namun, Sofjan mengakui bahwa untuk dapat melakukan ekstensifikasi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Apalagi dengan melihat kuantitas sumber daya pegawai pajak yang ada sekarang.
"Keluhannya sekarang itu kan pegawainya kurang banyak. Pemerintah baru harus mengizinkan Dirjen Pajak merekrut tenaga-tenaga baru, melakukan pelatihan sehingga pajak yang terjaring dari ekstensifikasi semakin banyak. Kalau perlu tambah lagi gajinya pegawai pajak sehingga tidak lagi ada penyimpangan korupsi dan mereka fokus bekerja," kata Sofjan.
Sayang pendapat lain mengenai kriteria Dirjen Pajak yang ideal bagi pengusaha tidak bisa didapat dari Hariyadi Sukamdani yang tidak bisa dihubungi.
Padahal petinggi Sahid Jaya Group tersebut merupakan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Perpajakan yang pasti sudah mengetahui perbaikan apa saja yang harus dilakukan Dirjen Pajak baru, sehingga target penerimaan pajak dalam APBN 2015 bisa tercapai.