KONSOLIDASI PERBANKAN

Bankir dan Pengusaha Juga Inginkan Bank Besar

CNN Indonesia
Senin, 13 Okt 2014 15:21 WIB
Bankir dan pengusaha menganggap bank di Indonesia harus besar dan kuat untuk bisa bersaing dan menyalurkan kredit lebih banyak.
Penghitungan uang di bank (CNN Indonesia/Adhi wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menciptakan bank skala besar dengan modal ratusan triliun di Indonesia membutuhkan dukungan pemerintah dan semua pemangku kepentingan. Cetak biru lembaga keuangan dibutuhkan untuk menciptakan industri keuangan yang lebih bersaing.

Direktur Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Anika Faisal menganggap pemerintah Malaysia lebih serius dalam merencanakan konsolidasi perbankan, sehingga kelahiran bank terbesar di negara tersebut dapat berjalan mulus. "Di Indonesia aturan mainnya saja belum ada. Bagaimana mau mengeksekusi kalau perencanaanya saja belum jelas," kata Anika di Jakarta, Senin (13/10).

Merger dan akuisisi atau yang kerap disebut dengan konsolidasi perbankan dibutuhkan karena Indonesia akan menghadapi tantangan yang lebih besar ke depan. Masalah yang dihadapi bukan hanya soal merger dan akuisisi perbankan, tapi bagaimana industri keuangan Indonesia bisa bersaing dengan industri keuangan lainnya seperti asuransi dan lembaga pembiayaan, begitu juga dengan perbankan di regional. "Kalau sudah ada cetak biru ini semua jadi jelas kegiatannya," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anika, banyak kalangan memiliki pandangan yang berbeda terkait konsolidasi perbankan. Ketika sebagian pihak menghendaki merger akuisisi, pihak lain menganggap tak perlu merger untuk menjadi kompotitif.

Sementara, terkait rencana pemegang saham BTPN dari Jepang, Sumitomo Mitsui Financial Group, yang ingin mengonsolidasikan BTPN dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Anika enggan berkomentar. Menurut dia, langkah konsolidasi tak hanya dilakukan dengan merger tapi juga membentuk holding. "Itu urusan pemegang saham," tuturnya.

Menurut Pengusaha Elektronik Rachmat Gobel, perlu adanya penguatan di perbankan Indonesia agar tidak dikuasai oleh bank-bank asing. "Yang paling tahu industri dalam negeri itu ya bank lokal, kalau bank asing menetapkan suku bunga sekian, kami mau berbuat apa," kata Gobel.

Tak hanya terkait suku bunga, dia mengaku, bank-bank lokal kerap memberikan kemudahan dan insentif bagi pengusaha lokal. Sehingga jika bank lokal kalah besar dan kalah bersaing dengan bank asing, maka pengusaha juga yang akan dirugikan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER