Jakarta, CNN Indonesia -- Usai pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sentimen positif berhembus ke bursa saham Indonesia. Index Harga Saham Gabungan ditutup naik 1,56 persen ke level 5.028,95.
IHSG sempat mencapai rekor tertinggi hari ini di posisi 5.043 dan terendah di level 4.953. Volume transaksi mencapai Rp 8,02 triliun. Namun aksi jual bersih investor asing masih cukup besar hingga mencapai Rp 692 miliar.
Laju IHSG mulai kencang sejak diadakannya pertemuan antara Jokowi dan Prabowo pada pukul 10.00 pagi tadi. Meskipun pada saat pembukaan, IHSG menanjak 0,42 persen namun pergerakan naik kian terasa pada pertengahan waktu perdagangan sesi I.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku pasar optimistis pertemuan kedua tokoh tersebut membuat situasi politik Indonesia membaik. Prabowo mengaku mendukung langkah Jokowi menjadi presiden, ia bahkan berjanji akan menghadiri pelantikan Jokowi Senin 20 Oktober mendatang.
Head of Research Woori Korindo Securities Reza Priyambadha menilai membaiknya iklim politik merupakan sebagian kecil faktor yang menimbulkan penguatan index. "Sebenarnya itu cuma sentimen tambahan saja, cuma kebetulan," katanya di Jakarta, Jumat (17/10).
Satrio Utomo, Analis Universal Broker Indonesia, menganggap penguatan IHSG dipicu banyaknya investor institusi dalam negeri yang melakukan aksi beli karena berharap adanya Jokowi Effect. "Padahal nett sell asing masih tetap terjadi," katanya.
Di Asia, IHSG tercatat meningkat lebih jauh dibandingkan yang lain. Indeks Nikkei 225 anjlok 1,40 persen ke level 14.532,51. Indeks Hang Seng naik 0,45 persen ke level 23.004,15. Indeks Komposit Shanghai turun 0,65 persen dan Indeks Straits Times naik 0,12 persen.
Menanggapi respon pasar yang naik turun mengikuti tensi politik terkini, Jokowi menganggap respon rakyat sama dengan respon pasar. "saya kira bacaan pasar dengan rakyat itu sama. Index dan rupiah pun sama. saya dan pak Prabowo itu bertemu tadi memang untuk komunikasi saja," kata Jokowi.
Respon pasar terhadap Jokowi masih menunggu langkah pasti kenaikan BBM bersubsidi yang rencananya dilakukan dua minggu pasca pelantikan. Sejumlah riset sekuritas menyebutkan, jika Jokowi merealisasikan rencana kenaikan BBM sebesar Rp 1.500-3.000 per liter, maka laju IHSG di penghujung tahun bisa mencapai 5.300.