PERGANTIAN KABINET

Rini Soemarno Disebut Akan Jadi Menteri BUMN

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Okt 2014 15:09 WIB
Menteri BUMN merupakan salah satu menteri bidang ekonomi yang dijanjikan Jokowi-JK untuk diisi orang profesional non partai.
Rini Soemarno (CNNIndonesia/Noor Aspasia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rini Soemarno dikabarkan akan menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Mantan Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk itu dianggap punya pengalaman dalam mengatur korporasi.

Deputi tim transisi Jokowi Hasto Kristanto dalam wawancaranya dengan Reuters mengatakan, pengumuman menteri akan dilakukan sehari setelah Jokowi dilantik. Dia mengaku, Rini Soemarno pantas menjadi Menteri BUMN untuk memaksimalkan kekuatan BUMN dalam mempercepat pembangunan. "Di bawah kepemimpinannya di BUMN, pemerintah akan memiliki kekuatan khusus untuk program-program infrastruktur dan konsolidasi BUMN," katanya seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/10).

Jokowi dan JK sebelumnya berjanji akan memilih empat menteri ekonomi dari kalangan profesional non partai. Menteri-menteri tersebut antara lain Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri ESDM, dan Menteri Kordinator Perekonomian. Sebanyak 33 kementerian akan disiapkan Jokowi dalam kabinetnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rini Soemarno kini menjadi ketua tim transisi Jokowi-JK. Sebelumnya ia pernah mengisi Kabinet Gotong Royong di era Megawati Soekarnoputri pada 2001. Dirinya juga harus melalui krisis ekonomi 1998 saat menjabat sebagai Direktur Utama Astra Internasional. Rini harus melewati restrukturisasi utang Astra yang jumlahnya triliunan rupiah dan merumahkan ratusan karyawan Astra saat krisis moneter itu.

Sebelumnya, sempat beredar kabar, Sofyan Djalil akan ditempatkan kembali sebagai Menteri BUMN. Sofyan hanya dua tahun menjabat sebagai Menteri BUMN pada kabinet Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla pada 2004-2007. Dia disebut-sebut kembali menjadi menteri karena dekat dengan JK. Selain itu, gagasan Sofyan untuk mengurangi 100 BUMN dengan cara mengonsolidasikan perusahaan masih belum tercapai.

Saat ini, jumlah BUMN kian berkurang, di bawah kepemimpinan Dahlan Iskan setidaknya jumlah BUMN sudah berkurang menjadi sekitar 120 perusahaan dari sebelumnya 140 perusahaan. Meski hanya melanjutkan program menteri-menteri sebelumnya, namun Dahlan merampungkan sejumlah holding perusahaan. Saat ini, terdapat empat holding BUMN yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang sejenis, antara lain Holding Pupuk Indonesia, Holding Semen Indonesia, Holding PTPN dan Holding Perkebunan. 

Dahlan Iskan menitipkan kepada menteri yang baru agar bisa merealisasikan Holding Perbankan. Sebab, menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2020, perbankan Indonesia masih relatif kecil dibandingkan negara-negara di regional. Sehingga kemampuan bank dalam negeri untuk membiayai korporasi besar bisa tersaingi oleh bank-bank asing yang juga skalanya lebih besar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER