KABINET JOKOWI

PPATK Tuntaskan Validasi Rekening Menteri

CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2014 08:37 WIB
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memeriksa rekening 43 calon menteri Kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Rini Soemarno disebut sebagai salah satu calon menteri Joko Widodo-Jusuf Kalla (Detik/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 43 nama calon menteri diserahkan oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk divalidasi kekayaan dan rekeningnya. PPATK telah menyerahkan hasil analisanya kepada Joko Widodo mengenai rekam jejak para pimpinan kementerian kabinet mendatang. 

"Semalam (19/10) jam 19.30 WIB saya sudah ketemu Pak Jokowi dan dia sudah terima hasilnya dan senang," jelas Kepala PPATK Muhammad Yusuf kepada CNN Indonesia, Senin (20/10). 

Sayangnya, Muhammad Yusuf enggan mendahului presiden terpilih untuk membuka hasilnya. Dia hanya menekankan sejumlah hal yang patut dipertimbangkan oleh Jokowi dan JK. Pertama, para calon yang tidak bersih dan suka main harus tahu diri, disarankan untuk tidak usah masuk ke bursa menteri. Kedua, lanjutnya, harus profesional, punya integritas,  disiplin, dan amanah. Ketiga, calon menteri dari partai politik harus mengenyampingkan kepentingan pribadi dan golongannya. "Untuk itu kami sudah mengecek rekening para calon menteri, istri dan anak-anaknya," jelas Muhammad Yusuf. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, sejumlah nama calon menteri beredar di kalangan media dan publik. Beberapa yang disebut antara lain Rini Soemarno, Anies Baswedan dan Yunus Husein. Nama terakhir, Yunus Husein, merupakan Mantan Kepala PPATK yang kini menjabat Staf Ahli di Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKp4). 

Melalui telepon Yunus mengaku tidak tahu mengenai kabar dirinya masuk dalam bursa calon menteri. Dia sendiri belum pernah dihubungi oleh Jokowi-JK dan tidak terlalu berharap untuk masuk dalam kabinet.  "Saya cukup tahu diri dan tidak berharap," katanya kepada CNN Indonesia, Senin (20/10). 

Namun, Yunus telah berkomunikasi dengan Kepala PPATK Muhammad Yusuf. Melalui komunikasi tersebut terungkap bahwa Muhammad Yusuf digadang-gadang bakal menjadi Jaksa Agung. "Kalau calon Jaksa Agung ya Muhammad Yusuf," katanya. 

Ketika dikonfirmasi, Muhammad Yusuf mengaku tidak tahu. Menurutnya,  tidak pernah ada diskusi mengenai jabatan Jaksa Agung dengan  Jokowi maupun JK.  "Kami tidak membicarakan itu dan tidak ada fit and proper test," jelasnya. 

Menurut Kepala PPATK, setelah dilantik, Jokowi dan JK akan menghubungi calon menterinya untuk mengonfirmasi kesediaan masing-masing figur. 

Sebelumnya, Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Eko Putro Sandjojo mengungkapkan dari 43 nama yang disetor ke KPK dan PPATK, terdapat 33 nama calon kuat  menteri kabinet berikutnya. Sementara itu, 10 figur lain yang ikut dimasukan merupakan alternatif yang kompeten untuk menggantikan jika ada satu atau sebagian nama yang bermasalah rekam jejak keuangannya.  "Tapi maaf saya belum boleh mengumumkan nama-namanya," kata Eko kepada CNN Indonesia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER