PRESIDEN BARU

Jokowi Harus Pisahkan Pertamina dari Politik

CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2014 14:03 WIB
Sejumlah pekerjaan rumah di sektor energi telah menanti Menteri ESDM baru pilihan Jokowi. Salah satunya adalah memisahkan isu politik dengan bisnis Pertamina.
Muhamad Husen, Direktur Utama Pertamina meminta Presiden Joko Widodo berkomitmen memisahkan isu politik dari bisnis Pertamina. (Antara Photo/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Muhamad Husen, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero) berpesan kepada presiden baru Joko Widodo (Jokowi) agar konsisten membebaskan kegiatan bisnis perusahaannya dari intervensi politik. Hal tersebut penting untuk dilakukan agar Pertamina bisa mengembangkan bisnis secara profesional dan memberikan dividen yang lebih besar lagi kepada negara sebagai pemegang saham.  

"Ke depan harus tanpa politik. Pertamina harus didukung untuk dapat mengembang diri. Terlebih untuk melakukan ekspansi demi meningkatkan produksi sehingga cadangan bahan bakar minyak (BBM) terjaga," ujar Husen di Jakarta, Senin (20/10).

Pria yang menggantikan posisi Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama tersebut juga mengaku siap bekerjasama dengan siapapun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru yang akan ditunjuk Jokowi nantinya. "Menteri ESDM itu hak presiden, kami ikuti saja karena selama ini seperti itu," kata Husen.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Direktur PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Teddy Badrujaman menilai salah satu pekerjaan rumah di sektor energi yang harus diselesaikan pemerintahan Jokowi adalah membenahi tumpang tindih aturan yang ada. "Untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dibutuhkan seorang menteri yang benar-benar paham urusan energi. Sehingga bisa melakukan koordinasi lintas kementerian agar aturannya tidak tumpang tindih. Contoh masalah hutan, izin pertanahan, dan lain-lain," ujar Teddy.

Susilo Siswoutomo, yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Menteri ESDM mengatakan menteri baru yang akan dipilih Jokowi memiliki tugas berat meningkatkan produksi minyak dan gas bumi yang terus mengalami penurunan. "Tugas kedua adalah mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) dan mengurangi penggunaannya dengan terus mengembangkan kebijakan energi terbarukan. Indonesia juga belum memiliki kilang yang bisa diandalkan untuk menjaga cadangan BBM," kata Susilo.

Kemudian di bidang mineral dan batubara, tugas Menteri ESDM baru adalah melanjutkan renegosiasi kontrak karya dengan sejumlah perusahaan yang belum selesai. Kemudian melanjutkan program hilirisasi mineral melalui smelter. "Semua sudah kita siapkan, tinggal melanjutkan saja," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER