Jakarta, CNN Indonesia -- Christophe de Margerie, CEO dan Komisaris Utama perusahaan minyak Total, tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat di Rusia, Senin (20/10) malam. Pesawat jet bisnis yang ditumpangi Margerie menubruk mesin pembersih salju sesaat setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Vnukovo, Moskow.
Kecelakaan terjadi menjelang tengah malam waktu Moskow. Pesawat jet pribadi yang dioperasikan Dassault Falcon itu akan mengantarkan Margerie ke Paris.
“Total, dengan penuh kesedihan yang mendalam, mengkonfirmasi bahwa CEO Christophe de Margerie meninggal dunia pada pukul 22.00 waktu Paris dalam sebuah kecelakaan pesawat pribadi di Airport Vnukovo di Moskow, setelah bertabrakan dengan sebuah mesin pembersih salju,” demikian pernyataan Total dalam siaran persnya, Selasa (21/10).
Selain Margerie, kecelakaan itu juga menewaskan tiga awak pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Margerie, 63 tahun, baru saja menghadiri pertemuan dengan pemerintahan Rusia terkait investasi luar negeri di Gorki, di dekat Moskow, pada Senin (20/10).
Dengan kumisnya yang tebal dan gaya bicaranya yang blak-blakan, membuat Margerie jadi sosok yang mudah dikenali di antara para bos perusahaan minyak dunia. Dia lulus dari sekolah bisnis Ecole Superieure de Commerce di Paris.
De Margerie menjadi CEO di perusahaan minyak Prancis itu sejak Februari 2007. Pada Mei 2010, tanggung jawabnya semakin besar setelah diangkat menjadi Komisaris Utama. Sebelumnya dia pernah memimpin divisi eksplorasi dan produksi.
Seperti dirilis kantor berita Reuters, Margerie selama ini dikenal sebagai sosok yang membela Rusia dan kebijakan energinya, di tengah konflik dengan Ukraina. Kepada Reuters Margerie pernah mengatakan bahwa Eropa harus berhenti berusaha menghentikan ketergantungan pada gas Rusia dan berfokus mengamankan penghantaran pasokan gas.
Di Indonesia Total ada sejak 1968 melalui Total E&P Indonesie (TEPI) yang beroperasi di Blok Mahakam di Kalimantan Timur. TEPI menjadi produsen gas terbesar di Indonesia sejak 2000 dan dan saat ini mencakup 82 persen dari pasokan LNG Bontang Plant.
Sampai 2012, Total memperluas area operasinya di kawasan Mahakam dan punya saham di 15 blok. Di sektor hilir, Total beroperasi sejak 2003 melalui PT Total Oil Indonesia (TOI) yang memasarkan oli bermerek Total dan Elf. Pada 2007 TOI terjun ke bisnis bahan bakar konsumer dan ritel.