TIM EKONOMI JOKOWI-JK

Industri Tekstil Harap-Harap Cemas

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2014 11:15 WIB
Industri Tekstil dan Produk Tekstil menaruh harapan besar kepada tim ekonomi Kabinet Jokowi-JK agar pro terhadap industri lokal
Pekerja melipat daster batik batik di industri garmen di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (23/9). Kain batik akan dibuat pakaian wanita (daster) dan diekspor untuk memenuhi permintaan pasar Timur Tengah. (Safir Makki/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menghadapi tantangan yang tak mudah dalam satu dekade terakhir. Meningkatnya struktur biaya dan terlalu liberalnya sektor perdagangan membuat banyak pelaku industri mengelus dada karena sulit bersaing dengan produk impor serupa.

Ade Sudrajat, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), mengatakan industri TPT rata-rata selalu menghasilan surplus perdagangan US$ 5 miliar per tahun. Namun, dalam 3 tahun terakhir kinerja ekspor mengalami stagnasi. Di sisi lain impor TPT terus meningkat dan mengancam surplus turun menjadi di bawah US$ 5 miliar. "Ini membuat eksistensi industri manufaktur berorientasi ekspor terancam," ujar Ade kepada CNN Indonesia, Selasa (21/10).

Menurut Ade, kegagalan menembus pasar Amerika Serikat dan Eropa melalui perjanjian perdagangan bebas (FTA) menjadi penyebab utama. selama ini pemerintah dianggap tidak serius mengupayakan Indonesia ikut dalam arena Trans Pasific Partnership (TPP) tujuan AS dan Cooperation Economic partnership Agreement (CEPA) tujuan Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meragukan Calon Menteri

Harapan baru sempat muncul dengan dilantiknya Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk lima tahun ke depan. Kedua figur penguasaha itu diharapkan mampu membuat kebijakan yang pro terhadap industri dalam negeri, khususnya sektor tekstil dan alas kaki.

Namun, kecemasan kembali muncul dengan beredarnya sejumlah nama calon menteri ekonomi yang sebagian diragukan kapabilitasnya. Sebut saja Politisi PDIP Hasto Kristianto dan Dirut PT Semen Indonesia Tbk Dwi Sutjipto, yang diisukan bakal menduduki kursi Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian.

"Nama-nama tersebut belum famliar dalam benak saya, apa track record maupun cara kerja mereka di bidang perdagangan ataupun industri," ujar Ade Sudrajat.

Ade meyakini kalau pengetahuannya terbatas, figur calon menteri perindustrian dan menteri perdagangan yang beredar akan sangat bergantung pada sistem birokrasi yang sudah ada saat ini. Artinya tidak akan ada terobosan kebijakan dan memilih untuk berada zona nyaman.

"Figur menteri perindustrian dan perdagangan adalah yang mampu mengutamakan kepentingan nasional, yakni menciptakan lapangan kerja yang luas dan mengerti betul struktur industri supaya mampu berdaya saing di era global ini," kata Ade menegaskan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER