KEBIJAKAN EKONOMI

Jokowi Diminta Cermat Seleksi Investor Asing

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2014 12:03 WIB
Jika ingin berdaulat secara ekonomi, Presiden Jokowi diminta lebih banyak melibatkan perusahaan nasional dalam mengelola sumber daya alam.
Foto udara tambang Grassberg milik PT Freeport Indonesia. (Reuters Photo/Muhammad Yamin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di Istana Negara, Jakarta kemarin (20/10). Keduanya membicarakan hubungan bilateral antara kedua negara, termasuk membahas prospek investasi dan ekonomi kedepan.

Ahmad Erani Yustika, Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada menilai kerjasama yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan pihak asing harus dievaluasi lebih jauh jika dampak positifnya ke masyarakat dinilai masih kurang.

"Hubungan ekonomi antar negara harus saling menguntungkan, jangan sampai merugikan salah satu pihak. Contohnya kerjasama pada bidang sumber daya alam yang banyak dilakukan oleh perusahaan asing," ujar Ahmad kepada CNN Indonesia, Selasa (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad menilai investasi yang dilakukan pihak asing, terutama dari Amerika Serikat banyak yang merugikan Indonesia. Terutama kontrak kerjasama di sektor tambang yang berlaku dalam jangka panjang. Ahmad berharap Pemerintahan Jokowi mampu menyeleksi investasi asing yang masuk dan lebih mengutamakan investor dalam negeri untuk mengelola sumber daya alam tersebut.

"Kalau benar visi dan misi Jokowi mau Indonesia berdaulat secara ekonomi, biarkan investor dalam negeri mengelola sumber daya alam. Sehingga menciptakan nilai tambah bagi produksi dalam negeri," kata Ahmad.

Sepanjang Januari-September 2014, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sebesar Rp 342,7 triliun naik 16,8 persen dibandingkan periode yang sama di 2013 sebesar Rp 293,3 triliun. Investor asing tampak masih mendominasi dengan menanamkan modal sebesar Rp 228,3 triliun, sementara investor dalam negeri tercatat menanamkan modal sebesar Rp 114,4 triliun.

Data BKPM menyebutkan, sektor pertambangan masih menjadi favorit investor asing yaitu menyumbang US$ 3,79 miliar atau 17,4 persen terhadap total investasi asing yang masuk sampai September 2014. Sementara Singapura tercatat sebagai negara asal perusahaan asing yang paling banyak berinvestasi di Indonesia selama Januari-September 2014.

"Perusahaan Singapura berinvestasi US$ 4,9 miliar atau 22,5 persen terhadap keseluruhan investasi asing berdasarkan kategori negara. Tetapi bisa saja perusahaan induknya berasal dari Amerika Serikat atau negara Eropa lainnya. Karena BKPM hanya mencatat berdasarkan asal perusahaan yang menanamkan investasinya, tidak melihat perusahaan induknya," ujar Mahendra Siregar, Kepala BKPM pekan lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER