Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 11 poin atau 0,22 persen jelang pengumuman kabinet pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Indeks bergerak di antara 5.016-5.060 dan ditutup pada level 5.029.
Sebanyak 129 saham naik, 159 saham turun, 89 saham tidak bergerak, dan 171 saham tidak ditransaksikan. Nilai transaksi
lebih rendah dibandingkan awal pekan kemarin hanya sebesar Rp 4,77 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 3,62 triliun dan transaksi negosiasi Rp 1,55 triliun. Secara total, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 82 miliar, padahal Senin kemarin bertepatan dengan pelantikan Presiden Joko Widodo, investor asing mencatat beli bersih sebesar Rp 760,25 miliar.
Sebanyak tujuh sektor turun, dipimpin oleh sektor aneka industri dan perkebunan yang masing-masing melemah 1,52 persen dan 0,80 persen. Saham di sektor aneka industri yang paling anjlok adalah PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) minus 5,1 persen dan PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) melemah 3,97 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sektor perkebunan, saham yang paling terkoreksi adalah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) minus 1,69 persen dan PT BW Plantation Tbk (BWPT) turun 1,67 persen.
Dari Asia, indeks saham utama bergerak mixed. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang melemah 2,03 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun 0,77 persen, serta indeks Hang Seng di Hong Kong yang menguat tipis 0,08 persen.
Di sisi lain, mayoritas indeks saham di Eropa justru menunjukkan kenaikan sejak dibuka siang tadi. Indeks FTSE 100 di Inggris menguat 0,62 persen, DAX di Jerman terapresiasi 0,95 persen, dan CAC di Perancis naik 1,07 persen. Di pasar valas, nilai tukar rupiah menguat sebesar 31 poin (0,26 persen) ke level Rp 12.000 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 11.974-Rp 12.010 per dolar AS.