NASIB BURUH

Ekonom: Pelatihan Lebih Baik dari UMR Naik

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 09:46 WIB
Pemerintah dinilai tak bisa menaikkan upah minimum regional (UMR) begitu saja, tanpa ditunjang perbaikan fasilitas yang mampu mendongkrak produktivitas pekerja.
Buruh mengangkut beras di Pelabuhan Sunda Kelapa. (Detik Foto/Jhoni Hutapea)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah dinilai tak bisa menaikkan upah minimum regional (UMR) begitu saja, tanpa ditunjang perbaikan fasilitas yang mampu mendongkrak produktivitas buruh. Upah atau gaji yang rendah berhubungan dengan produktivitas yang rendah.

Ekonom Universitas Gadjah Mada, Sri Adiningsih, mengatakan penunjang produktivitas yang seharusnya dimiliki buruh, seperti pendidikan dan keterampilan, masih sangat kurang. “Sehingga mereka menerima upah yang rendah,” kata Sri, di Jakarta, Selasa (21/10) malam.

Sri menilai itu pula yang menyebabkan persentase produktivitas Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara tetangga di kawasan ASEAN. Menurutnya, kalau pemerintah ingin mensejahterakan buruh dengan meningkatkan pendapatan, seperti menaikkan UMR, maka pemerintah harus mendorong pembangunan yang sifatnya memfasilitasi kebutuhan hidup para buruh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah juga perlu memberikan fasilitas pelatihan, kalau hanya perusahaan yang menyediakan, biaya operasionalnya akan tinggi. Perusahaan skala kecil mungkin tidak akan sanggup menanggungnya," kata Sri. "Karena untuk peningkatan daya saing itu juga tanggung jawab pemerintah.”
 
Selain pendidikan dan keterampilan, faktor lain yang mampu menggenjot produktivitas adalah infrastruktur. Salah satunya adalah pembenahan transportasi umum. Menurut Sri pemerintah harus fokus membenahi polemik transportasi umum, khususnya di kota besar, yang menjadi moda andalan para buruh dalam melakukan kegiatannya.

"Kalau kita ke kantor memakan waktu dua hingga tiga jam karena macet, itu juga mempengaruhi produktivitas kita juga," ujar Sri.

Sri juga menambahkan, infrastruktur yang menunjang juga harus dibangun pemerintah terutama di kawasan industri. "Di sekitar industri seharusnya sudah disediakan tempat tinggal. Jadi mereka tidak perlu memakan waktu lagi untuk sampai ke tempat kerja," ujarnya.

Dia yakin pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan melanjutkan pembenahan infrastruktur tersebut, sebab itu sudah menjadi program kerja mereka.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER