PENGUMUMAN KABINET

Aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok Normal

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 12:53 WIB
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok tidak terganggu kendati diberitakan akan ada pelantikan menteri di sebuah dermaga di pelabuhan tersebut.
Peti Kemas di Tanjung Priok (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pelindo II akan memakai Terminal III dermaga 300 dan terminal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok untuk persiapan pengumuman menteri kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan hingga kini masih berjalan normal.

"Untuk konsumen Window di Dermaga 300 masih tetap berjalan, tapi kan kalau pelantikan jadi dilakukan di sini, mereka disiapkan untuk pindah ke tempat lain," kata Rima Noviyanti Corporate Secretary Pelindo II kepada CNN Indonesia, Rabu (22/10).

Window merupakan sistem pengaturan terhadap mitra pelayaran untuk masuk pelabuhan. Menurut Rima, penutupan dermaga tidak mengganggu aktivitas yang ada. Terlebih untuk terminal penumpang dijadwalkan tidak ada kapal yang bersandar untuk hari ini. "Pelni tidak ada kapal hari ini, jadi kalau menteri memang dilantik hari ini di Tanjung Priok tentu tidak mengganggu aktivitas penumpang," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terminal III di Pelabuhan Tanjung Priok tak hanya melayani bongkar muat kapal domestik tapi juga internasional.

Sementara itu, Direktur Utama anak usaha PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (Temas Line) Lina Santi mengatakan aktivitas bongkar muat hari ini dan hari-hari sebelumnya tetap berjalan lancar. "Hari ini ada dua kapal kami untuk pelayaran domestik yang melakukan aktivitas bongkar, semua normal tak ada masalah," katanya kepada CNN Indonesia.

Temas Line saat ini menggunakan Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok dan menyewa 300 meter lahan di lokasi tersebut. Meski persiapan di Pelindo II sudah dilakukan, namun hingga kini pihak pelayaran belum diberikan informasi apapun. "Mungkin karena tidak mengganggu aktivitas jadi ada pemberitahuan apapun," katanya.

Kendati demikian dia menyadari aktivitas pelabuhan hari ini tampak berbeda dari biasanya. Penjagaan menjadi lebih ketat dengan banyaknya polisi yang berjaga. "Mobil-mobil wartawan juga banyak sekali, tidak pernah seperti ini sebelumnya," tutur Lina.

Arlen Sitompul, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) mengatakan saat ini ada 16 perusahaan bongkar muat yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok. Dia mengatakan seharusnya fasilitas pelabuhan seperti dermaga dan terminal tidak digunakan untuk kegiatan di luar operasional pelabuhan. "Indonesia adalah anggota International Maritime Organization (IMO), yang mengharuskan anggotanya mengoperasikan pelabuhan-pelabuhan utama 24 jam dalam 7 hari, dan pelabuhan Tanjung Priok masuk salah satunya," ujar Arlen.

Dia mengaku khawatir jika penutupan dermaga dan terminal dilakukan Pelindo II, maka Indonesia bisa mendapat protes dari IMO.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER