EKSPANSI TANGGUH

BP Tunjuk Dua Konsorsium Proyek Tangguh Papua

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 14:31 WIB
British Petroleum menunjuk dua konsorsium untuk mendesain dan membangunan konstruksi awal proyek Tangguh train 3 di Papua.
Tangki penyimpanan minyak (GettyImages/Michael Fuery)
Jakarta, CNN Indonesia -- British Petroleum (BP) Berau Ltd menunjuk dua konsorsium untuk mendesain dan membangunan konstruksi awal tangki atau Onshore Front End Engineering and Design (FEED) pada proyek Tangguh train 3 di Papua.

Dalam siaran persnya, Rabu (22/10), BP atas nama mitra Tangguh dan SKK Migas menyebutkan dua konsorsium tersebut antara lain:
1. PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Tripatra Engineering, PT Chiyoda International Indonesia, PT Saipem Indonesia, PT Suluh Ardhi Engineering, dan Chiyoda Corporation Consortium.
2. PT Rekayasa Industri, JGC Corporation, PT KBR Indonesia dan PT JGC Indonesia Consortium.

“Pemberian kontrak FEED ini merupakan perkembangan dari proyek ekspansi Tangguh untuk train 3," ujar Bob Dudley, BP Group Chief Executive melalui keterangan tertulis yang diperoleh CNN Indonesia, Rabu (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, BP juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan PLN untuk memasok LNG sebesar 1,5 juta ton per tahun yang dimulai pada 2015 hingga 2033. Pembangunan FEED Train III merupakan kelanjutan dari dua kilang LNG yang sudah dibangun di blok Tangguh, Teluk Bintuni, Papua. Dengan memiliki kapasitas sebesar 3,8 juta ton LNG per tahun, proyek ekspansi Tangguh ini diperkirakan membutuhkan investasi hingga US$ 12 miliar atau US$ 3,8 miliar untuk train 3. "40 persen produksinya akan dialokasikan untuk kebutuhan LNG dalam negeri," tulis keterangan itu.

Dengan tambahan kapasitas 3,8 juta ton, total kapasitas kilang LNG Tangguh akan mencapai 11,4 juta ton per tahun. Pengerjaan proyek FEED akan berjalan selama 12 bulan mencakup Train LNG baru, LNG jetty dan infrastruktur terkait.

Sementara itu, BP Regional President Asia Pacific, Christina Verchere mengucapkan terima kasih untuk dukungan yang telah diberikan Pemerintah Indonesia. Adapun pihaknya meyakini proyek Tangguh Train III akan membawa manfaat besar termasuk memenuhi kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh Indonesia. "Terima kasih dan Kami terus mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak dalam mencapai keputusan investasi akhir,” kata Christina.

Berdasar catatan, proyek blok Tangguh dioperasikan oleh BP Berau Ltd dengan kepemilikan hak partisipasi sebesar 37,16 persen. Selain itu, pemegang hak partisipasi lainnya adalah MI Berau B.V sebesar 16,3 persen, CNOOC Muturi Ltd sebanyak 13,9 persen, Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd 12,23 persen, dan KG Berau mencapai 10,00 persen, Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc sebesar 7,35 persen, dan Talisman Wiriagar Overseas Ltd mencapai 3,06 persen.

Produksi LNG Tangguh akan dialokasikan untuk domestik sebanyak 40 persen. Hal ini berpotensi untuk menghemat biaya bahan bakar sampai dengan US$ 10 miliar dibandingkan dengan penggunaan solar,. Potensi pendapatan negara sebesar $9.3 miliar, dan dukungan jangka panjang untuk kesejahteraan serta pengembangan ekonomi di Papua Barat melalui penjualan gas untuk tenaga listrik. 
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER