Jakarta, CNN Indonesia --
Menjelang pengumuman kabinet Pemeritahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, beragam harapan dan optimisme terlontar dari pengamat hingga pelaku industri energi nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dituntut untuk mempunyai integritas, jiwa kepemimpinan yang kuat, dan pengalaman yang cukup.
"Dengan memiliki tiga kriteria itu, saya rasa menteri-Menteri baru akan mampu merealisasikan program yang diusung Pak Jokowi dalam Nawa Cita. Terlebih menyoal program pengurangan subsidi BBM serta listrik di sektor ESDM," ujar Komaidi Notonegoro, pengamat perminyakan Reform Miner Institute kepada CNN Indonesia, Rabu (22/10).
Campur tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam menyaring nama-nama calon menteri, memberikan optimisme bagi seluruh pelaku usaha khususnya di sektor energi. "Ini sebagai indikator awal bahwa Pak Jokowi serius mau bekerja," kata Komaidi.
Erry Purnomohadi, Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) berharap Menteri ESDM berikutnya mampu mengakomodir kepentingan pelaku usaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Antara lain dengan menjaga iklim investasi di bidang penjualan ritel bahan bakar minyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai dari penentuan harga jual, pasokan, margin usaha hingga mekanisme persaingan. Selama ini kami masih tidak diperhatikan ketimbang Pertamina maupun SPBU asing, padahal Kami juga anak bangsa," ujarnya.
Supriatna Suhala, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengungkapkan Menteri ESDM juga harus dapat berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menyelesaikan tumpang tindih perizinan di sektor migas, pertambangan, dan kelistrikan. Berangkat dari susunan nama calon Menteri Perekonomian yang beredar di media, ia pun mengungkapkan optimismenya.
"Yang saya dengar ada nama Pak Kuntoro yang sudah dikenal memiliki pengalaman yang panjang di ESDM, Bambang Brodjonegoro di keuangan dan nama-nama lain seperti Mahendra Siregar. Dari sana saya semakin optimistis," kata dia.