Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan tambang emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) akan menerbitkan obligasi global senilai US$ 300 juta. Dalam keterbukaan informasinya di Bursa Efek Indonesia, Jimmy Budiarto Direktur Utama J Resources mengatakan, obligasi ini dilakukan anak perusahaan perseroan PT Sago Prima Pratama dan akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura dengan menjaminkan sebagian besar anak perusahaan J Resources.
Daewoo Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima CNN Indonesia, Jumat (24/10) menyebutkan produksi J Resources tahun ini diperkirakan meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Perusahaan tambang emas yang listing di BEI adalah Aneka Tambang (ANTM) dan J Resources Asia Pasifik (PSAB IJ), namun kontribusi penjualan emas Antam hanya 49 persen pada semester pertama 2014.
Sebelum merubah bisnisnya, PSAB merupakan singkatan dari Pelita Sejahtera Abadi yang bergerak di bidang catering. Pada awal Januari 2012 sejalan dengan perubahan bisnis inti perseroan menjadi perusahaan pertambangan, Pelita Sejahtera berganti nama menjadi J Resources Asia Pasifik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tambang PSAB tersebar di pulau Sulawesi, Kalimantan, dan Malaysia. Pada periode Januari sampai September 2014, perseroan telah memproduksi emas 161.000 oz
yang berasal dari tambang Penjom Malaysia, North Lanut Sulawesi, Seruyung di Kalimantan, dan Bakan di Sulawesi. Dengan asumsi produksi emas pertahun mencapai 200.000 oz, menurut Daewoo, maka cadangan dan sumber daya dari kedua tambang itu akan habis dalam waktu 23 tahun.
Produksi J Resources tahun ini diperkirakan meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Sebab dalam sembilan bulan pertama tahun ini saja, produksi emas perseroan telah meningkat 60 persen dibandingkan 2013. Sebab, tahun ini produksi emas perseroan berasal dari empat tambang dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya dua tambang. "Kami perkirakan produksi perseroan masih akan terus meningkat dengan dua lokasi tambang emas, DOUP dan PANI, di Sulawesi yang sedang dalam tahap
pengembangan dan dua lokasi tambang emas perseroan yang sedang dalam tahap eksplorasi," tulis perusahaan sekuritas yang berbasis di Korea itu.
Dengan meningkatnya produksi emas, membuat kinerja J Resources pada semester I 2014 meningkat tajam. Pendapatan dan laba kotor meningkat masing-masing 219 persen dan 322 persen menjadi US$ 133 juta dan US$ 63,7 juta. Sedangkan laba bersih perseroan berubah menjadi positif dari rugi US$ 9,8 juta menjadi untung US$ 19,9 juta. "Walaupun ini saham tambang, namun kami melihat sama dengan emas yang menjadi save heaven," tulis Betrand Raynaldi tim riset Daewoo Securities
Dia merekomendasikan investor untuk melihat saham PSAB, apalagi saat ini saham tambang emas itu diperdagangkan pada price earning ratio (PER) 7,6x dengan Return on Equity (ROE) 16,4 persen. Pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (24/10), saham J Resources (PSAB) turun 0,73 persen ke harga Rp 680 per saham.