Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo secara resmi menunjuk Sudirman Said sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Direktur Utama PT Pindad ini diharapkan bisa menyelesaikan sejumlah problem di sektor minyak dan gas (migas), pertambangan, ketenagalistrikan hingga energi baru dan terbarukan di Indonesia.
"Mulai dari subsidi BBM, mafia hingga tumpang tindih perizinan di sektor pertambangan dan energi terbarukan. Saya harap Pak Sudirman menjalankan tugasnya dengan baik dan independen untuk rakyat," ujar pengamat energi dari Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara, kepada CNN Indonesia, Minggu sore (26/10).
Meski mengaku tak mengenal dekat dengan Sudirman, praktisi senior industri migas John Karamoy juga berharap mantan Sekretaris Perusahaan PT Pertamina ini segera mengeluarkan peraturan baru terkait mekanisme perpanjangan kontrak migas. Dengan begitu, investor dapat memiliki rasa aman terhadap kegiatan produksinya. "Apalagi untuk perusahaan-perusahaan yang menjadi tulang punggung
lifting nasional seperti Chevron, Total, dan lain-lain yang akan habis masa kontraknya. Selain itu dia juga harus berani menghapus bea masuk impor alat-alat untuk fasilitas produksi," ujar John.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ketua Umum Indonesia Petroleum Association (IPA), Lukman Mahfoedz meminta Menteri ESDM yang baru lebih bekerja keras untuk memperbaiki sistem hulu migas Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar pemerintah bisa meningkatkan angka produksi hingga mendatangkan investasi asing untuk melakukan eksplorasi di Indonesia. "Kalau di hilir harus menaikkan harga BBM dan memberi langsung ke rakyat kecil sebagai kompensasi. Kalau pertambangan membereskan tumpang tindih perizinan, menaikan elektrifikasi untuk sektor kelistrikan, sambil meningkatkan pemanfaatan
renewables energy," kata Lukman.
Profil Sudirman SaidSebelum ditunjuk menjadi Menteri ESDM, Sudirman menjabat sebagai Direktur Utama PT Pindad sejak Juni 2014 lalu. Ia sempat menduduki beberapa jabatan di perusahaan pertambangan salah satunya Wakil Presiden Direktur PT Petrosea Tbk pada 2013.
Kiprahnya di perusahaan energi juga pernah ditunjukkan saat menjabat sebagai Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk, setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Human Capital di Petrosea (2009-2010). Sudirman juga pernah terlibat sebagai Executive Director Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2013.
Pada 2005, Sudirman terlibat dalam Rekonstruksi Pasca Tsunami untuk Aceh dan Nias selama tiga tahun, sebagai Deputi Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia. Sebelum kembali bergabung dengan Indika Energy Group, Sudirman terlibat dalam Transformasi PT Pertamina dengan tugas melakukan pembenahan fungsi Sekretaris Perusahaan pada 2008, dan Supply Chain Management pada 2008-2009.
Alumni dari Universitas George Washington ini memperoleh gelar MBA dengan konsentrasi Human Resource Management dan Organizational Development. Dia juga memperoleh gelar Akuntan beregister dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Saat ini, ia duduk sebagai Dewan Pengurus Nasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).