Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjanjikan sebuah gebrakan begitu dia mulai bekerja. Tapi dia tak mau mengungkapkan apa gebrakan itu. “Tunggu saja,” katanya, sesaat setelah diumumkan sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Minggu (26/10).
Jonan bilang, dirinya sudah siap bekerja mengemban amanat dari presiden itu, sebagaimana nama Kabinet Kerja. Tapi tentang apa saja yang akan dilakukan sebagai Menteri Perhubungan, kata dia, masih menunggu instruksi presiden.
Dia pun belum mau berkomentar soal kebijakan Tol Laut yang didengung-dengungkan Jokowi pada saat kampanye presiden yang lalu. Jonan bilang belum tahu. “Nanti saja,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, dia mengakui, saat dihubungi oleh Presiden sebelumnya, dia ditanyai seputar transportasi publik.
Disinggung soal karakternya yang disebut-sebut galak, Jonan tersenyum. “Saya enggak galak,” katanya. Dia bilang, dirinya akan menyesuaikan diri dengan kebijakan presiden.
Jonan diperkenalkan oleh Presiden Jokowi saat pengumuman menteri, Minggu (26/10). Saat memperkenalkan, Jokowi menyinggung soal sosok Jonan yang berhasil mengubah wajah kereta api Indonesia.
“Dia ini sering tidur di kereta api, tapi sekarang juga boleh tidur di pesawat dan kapal laut,” tutur Jokowi sambil tersenyum, pada saat yang sama Jonan berlari
Ignasius Jonan, pria kelahiran Singapura 51 tahun lalu ini, menorehkan wajah baru di dunia transportasi Indonesia. Selama hampir enam tahun menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, ia mengubah wajah KAI menjadi transportasi umum yang lebih berkelas.
Tak ada lagi orang-orang yang duduk di atas gerbong kereta, setelah setahun terakhir diberlakukan sistem e-tiket pada angkutan umum tersebut.
KAI kini mencatat 270 juta penumpang dalam setahun, 50 persen lebih banyak dari pencapaian lima tahun lalu. Bahkan Jonan menargetkan bisa mengakomodasi penumpang hingga 1,2 juta pada 2018. Sedangkan angkutan barang KAI mencapai 30 juta ton per tahun.
Jonan yang mengawali pendidikan tingginya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Airlangga itu, bercita-cita ingin menambah jalur baru kereta api di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua pada 2020. Saat ini, jalur kereta api sepanjang 5.000 kilometer. Seperti dikutip Wall Street Journal, kebutuhan investasi untuk membangun 10.000 kilometer double track mencapai US$ 20 miliar.
Menurut Jonan, jika pemerintah mengurangi mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) setidaknya sepertiga dari anggaran, dalam lima tahun langkah itu bisa membantu penambahan 10 ribu kilometer jalur kereta api.
Jenjang karir Jonan dimulai korporasi multinasional. Ia pernah menjabat sebagai Managing Director Citibank. Awal karirnya di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimulai melalui PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Hingga pada 2009, Menteri BUMN saat itu Sofyan Djalil memintanya untuk menahkodai Kereta Api Indonesia. Dari sekian banyak prestasinya, Jonan juga sempat bermasalah dengan salah seorang wartawan pada 2013 hingga mendapat teguran dari Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Berdasarkan pengalaman wartawan yang banyak berinteraksi dengan Ignasius Jonan, pria lulusan Tufts University Amerika Serikat itu terkesan pelit bicara. Ia tak suka ditanya tentang rencana dan target, Jonan lebih senang bercerita tentang fakta apa yang telah diraih KAI. Tidak heran jika Jonan sering dibiarkan wartawan ketika ada kesempatan
doorstop karena sulit berharap berita baru darinya.