KABINET JOKOWI

Pilihan Jokowi Bukan yang Terbaik

CNN Indonesia
Senin, 27 Okt 2014 11:37 WIB
Kalangan pengusaha menilai sebagian menteri yang mengisi Kabinet Kerja tidak memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya.
Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Jusuf Kalla berfoto bersama dengan para menteri usai pelantikan menteri Kabinet Kerja di depan Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kalangan pengusaha menilai Kabinet Kerja yang dibentuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bukan tim yang terbaik. Sebab, ada beberapa posisi menteri yang diisi oleh orang yang tidak tepat berdasarkan kompetensinya.

"Ini bukan the best team, tapi second best," ujar Sofjan Wanandi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), kepada CNN Indonesia, Senin (27/10).

Dia mencontohkan Andrinof Chaniago, yang dipilih menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), sebagai keputusan presiden yang kurang tepat. Sebab, latar belakang Andrianof adalah dosen ilmu sosial dan politik, bukan ekonomi. "Untuk itu dia harus cepat belajar, begitu juga menteri-menteri yang diisi oleh politisi," ujar Sofjan.
Senada dengan Sofjan, Sekjen Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani menilai banyak posisi menteri di Kabinet Kerja yang diisi oleh orang-orang yang kurang tepat. Contoh yang keliru adalah menempatkan Iganitius Jonan sebagai Menteri Perhubungan dan Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jonan itu kan background-nya korporasi, sedangkan Rini pengalamannya lebih ke industri," kata Franky.
Sementara Rachmat Gobel, Franky Sibarani menilai yang bersangkutan merupakan pelaku industri yang baik sehingga  lebih cocok jadi Menteri Perindustrian ketimbang Menteri Perdagangan. "Begitu juga dengan Susi Pudjiastuti, bisnis penerbangannya sebenarnya lebih besar dari pada jual-beli ikan," ujarnya.

Namun, Franky menaruh harapan para menteri yang disebutkannya bisa belajar dengan cepat sehingga bisa menyerap aspirasi masyarakat dan pengusaha dengan baik. "Seharusnya itu tidak sulit," ucap Franky.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER