Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku pasar merespon negatif terpilihnya menteri-menteri Kabinet Kerja Joko Widodo yang cenderung dibawah harapan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan terkoreksi 48.78 poin atau sebesar 0,96 persen ke level 5.024,29.
Namun investor asing pada perdagangan hari ini mencatatkan
net buy sebesar Rp 647,56 miliar. Dalam ulasan pasar harian Reliance Securities, pelemahan ini dipicu oleh proyeksi pesimis dari Tiongkok terkait pertumbuhan ekonominya yang diperkirakan melambat pada 2015 hingga sebesar 7,3 persen setelah pada akhir tahun ini diperkirakan turun jadi 7,2 persen.
"Hal ini mendorong kekhawatiran terhadap kinerja ekspor Indonesia ke Tiongkok juga melambat," tulis ulasan pasar Reliance Securities, Senin (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bursa Asia ditutup
mixed. Indeks Tiongkok turun paska proyeksi pesismistis Bank of China terhadap ekonominya. Namun bursa Asia lain menguat setelah bank sentral Eropa (ECB) mengukur patokan regional dan
stress test.Bursa Eropa dibuka mayoritas menguat setelah ECB menyatakan sebagian besar pemberi pinjaman di Eropa telah lulus stress test, selain itu tingkat pinjaman pribadi pada September mengalami perbaikan menjadi -1.2 persen dari -1.5 persen (year on year).
Dari dalam negeri, diumumkannya nama-nama menteri yang sebagian dekat dengan politik, membuat pelaku pasar kurang bersemangat.
Jemmy Paul Head of Investment Sucorinvenst Central Gani menilai terlalu banyak orang-orang yang terkait Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di kursi menteri. "Tapi bagaimanapun dengan ditetapkannya menteri-menteri profesional
is a good point," kata Jemmy.
Menurutnya selama partai politik tidak ikut campur dalam pemerintahan pelaku pasar dapat menerimanya. Namun untuk saat ini, sikap kehati-hatian investor ditunjukkan dengan aksi profit taking sampai adanya kebijakan nyata terkait kenaikan harga BBM