EFISIENSI PERTAMINA

Truk Tangki Gunakan Gas, Hemat Rp 280 Miliar

CNN Indonesia
Senin, 27 Okt 2014 20:48 WIB
Pertamina bisa menghemat 3.500 kiloliter solar per bulan jika seluruh 2.100 truk tangkinya sudah menggunakan gas.
PT Pertamina (Persero) mengoperasikan ribuan truk tangki BBM diseluruh Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Demi mendukung program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi, PT Pertamina (Persero) akan menggunakan bahan bakar gas (BBG) di semua mobil tangkinya. Pertamina menargetkan bisa menghemat 42 ribu liter BBM setara Rp 280 miliar per tahun dengan kebijakan tersebut.

Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina mengatakan uji coba penggunaan BBG di mobil tangki telah dilakukan dengan memanfaatkan gas alam cair (LNG) di Terminal BBM Balikpapan. “Dari hasil uji coba dengan kombinasi 43% solar dan 57% LNG, dihasilkan efisiensi di atas 14% jika dibandingkan dengan penggunaan solar 100%. Semoga program ini bisa dijalankan ke seluruh mobil tangki BBM besar milik Pertamina,” ujar Hanung, Senin (27/10).

Menurut Hanung upaya konversi tersebut dilakukan demi mendukung implementasi bauran energi sebagaimana diputuskan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006. Pertamina memandang pelaksanaan konversi BBM ke gas harus dilakukan di segala lini termasuk mobil tangki BBM Pertamina yang selama ini menggunakan solar non subsidi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam melakukan uji coba, Pertamina memasang converter kit pada lima mobil tangki dengan menggunakan dual fuel system. Selain itu, Pertamina juga telah melakukan pengadaan ISO tank LNG serta pembangunan sarana pengisian LNG di Terminal BBM Balikpapan.

"Kalau 2.100 truk tangki sudah memakai converter kit, Pertamina bisa menghemat 3.500 kiloliter solar per bulan," katanya.

Sementara Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto mengungkapkan pada tahap awal pasokan LNG akan diambil dari PT Badak NGL yang berkolaborasi dengan anak perusahaan Pertamina yaitu PT Pertagas dan PT Nusantara Regas. Hari mengatakan, LNG dinilai cocok untuk digunakan sebagai bahan bakar bagi kendaraan berat seperti mobil tangki BBM, truk, dan alat berat pertambangan.

"Apabila inisiatif Pertamina ini diterapkan pada kendaraan-kendaraan berat maka dampaknya akan sangat positif dalam mengurangi ketergantungan Indonesia akan impor solar. Kami memproyeksikan penggunaan LNG pada sektor transportasi dan alat berat bisa mencapai 0,4 juta ton per tahun pada 2015," ujar Hari.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER