Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri-menteri Kabinet Kerja yang berada di bawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman satu per satu datang ke kantor Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk menyampaikan usulan program kerja 100 hari.
Menteri-menteri mulai berdatangan sejak pukul 14.30 WIB, diawali oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. "Kami akan melakukan koordinasai. Program terkait sektor pangan sih terutama soal swasembada," ujar Amran singkat kepada media, Selasa (28/10)
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel kemudian nampak hadir menyusul Amran. Rahmat mengatakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikannya cukup banyak sehingga dia harus segera bisa beradaptasi dengan beban pekerjaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pekerjaan rumah banyak sekali. Kita bulan depan ada APEC, lalu pertemuan G20, kemudian ada agenda Masyarakat Ekonomi Asean di 2015. Kita harus melakukan persiapan untuk itu. Lalu memasuki akhir tahun, bagaimana mengantisipasi masalah ketersediaan pangan," kata Rahmat.
Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono nampak tidak melupakan pekerjaan lamanya ketika hendak mengusulkan program 100 hari yang ingin diselesaikannya.
"Yang saya bawa itu Lapindo. Di Sidoarjo itu mulai hujan. Kondisinya, lumpur sudah mau luber tapi saya belum bisa bekerja. Sekarang saya mau minta arahan dari Menko bagaimana policy-nya," ujar Basuki.
Pria berkumis tebal tersebut tampaknya masih menggendong beban berat dipundaknya untuk membantu masyarakat Sidoardjo yang menjadi korban luapan lumpur Lapindo. Maklum, Basuki sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Panas PT Lapindo Brantas beberapa tahun lalu.
Selain ketiga menteri tersebut, nampak hadir juga Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Rapat koordinasi lintas kementerian rencananya akan berlangsung hingga sore nanti.