INDUSTRI BAJA

Perusahaan Tiongkok Bangun Smelter US$ 1,2 M

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 18:32 WIB
Smelter baja Fuhai Group akan berproduksi mulai 2016, dan sebagian besar hasil produksinya akan dijual ke pasar domestik.
Proyek-proyek infrastruktur Indonesia banyak membutuhkan baja, salah satu sektor yang dibidik oleh Fuhai Group ketika membangun smelter baja. (detikFoto/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan asal Tiongkok, Fuhai Group Limited berencana membangun smelter baja di dalam suatu kawasan industri di Ujung Jabung, Jambi. Untuk merealisasikan rencananya, perusahaan tersebut akan menggelontorkan dana US$ 1,2 miliar pada tahap tahap pertama.

"Kami akan membangun kawasan industri yang didalamnya terdapat pembangkit listrik, pelabuhan, smelter baja hingga perkantoran. Minggu lalu tahap awal pembangunan sudah dimulai," ujar  Lizhi Zhao, Chairman Fuhai Group di Jakarta, Selasa (28/10).

Walau akan membangun sejumlah fasilitas, Zhao bilang pihaknya akan menjadikan pembangunan smelter baja sebagai prioritas proyek. Dimana untuk membangun smelter Fuhai akan menggandeng Ansteel Group dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Butuh 1,5 tahun sampai 2 tahun untuk membangun smelter baja. Jadi targetnya smelter bisa selesai di akhir 2016," ujarnya.

Dari yang direncanakan, smelter Fuhai akan memiliki kapasitas produksi mencapai 1,75 juta ton baja per tahun. Untuk menjamin pasokan, bahan baku baja akan diambil dari smelter pig iron milik perusahaan di Cianjur. Adapun pasokan nikel akan diperoleh dari sejumlah perusahaan di kawasan Sulawesi.

"Ini kesempatan yang baik karena Indonesia itu masih kekurangan pasokan baja. Hal ini yang menjadi alasan kami berinvestasi disini," tambahnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R. Sukhyar mengatakan mayoritas produksi smelter baja Fuhai akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan baja domestik. "Besaran detilnya sedang dibahas. Soalnya ini baru tahap awal," kata Sukhyar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER