HARGA BBM

Simpang Siur BBM Berimbas ke Pasar Modal

CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2014 14:57 WIB
Pelaku pasar modal berharap pemerintah dapat mengambil keputusan harga BBM sesegera mungkin.
Direktur PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito meminta pemerintah tidak terlalu lama membuat kebijakan harga baru BBM. (CNN Indonesia/Pingkan Palilingan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah mengingatkan pemerintah bahwa kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan habis pada 22 November mendatang. Namun pemerintah belum juga mengambil keputusan apakah tambahan kuota BBM yang akan disediakan masih disubsidi sesuai dengan harga lama, atau jumlah subsidinya berkurang setelah harga BBM dinaikkan.   

Belum nampaknya tanda-tanda pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi dalam waktu dekat, memberi dampak terhadap kondisi pasar modal. Pelaku pasar modal berharap pemerintah dapat mengambil keputusan sesegera mungkin.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan kebijakan harga BBM dari pemerintah saat ini yang paling ditunggu para investor. "Semacam daya tarik untuk memancing investor masuk lagi ke pasar modal kita. Memang suatu hal yang harus dikerjakan dan tidak bisa dihindari," ujar Ito di Jakarta, Rabu (29/10)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ito menilai apabila pemerintah tidak kunjung membuat kebijakan terkait harga BBM, maka akan membuat buruk kinerja pasar modal dan perekonomian. "Kinerja fundamental emiten-emiten sangat bergantung pada kinerja perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Karena hal itulah yang mempengaruhi penilaian investor terhadap iklim investasi di Indonesia. "Kalau kinerja ekonomi melemah, kita tidak bisa berharap banyak kinerja emiten akan kuat," kata Ito.

Hingga kini pemerintah memang belum memutuskan kenaikan harga BBM, namun Ito optimistis para emiten sudah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi hal tersbut. "Sebagian emiten sudah melakukan persiapan menghadapi kenaikan harga BBM. Karena itu sudah diprediksikan sebelum-sebelumnya," lanjutnya.
Semacam daya tarik untuk memancing investor masuk lagi ke pasar modal kita.Ito Warsito


Sebelumnya, Djodi Pujiyono Susanto, Institutional Equity Sales Trader dari Reliance Securities mengatakan sentimen pasar modal akan dirasakan selama 1-3 bulan setelah harga BBM dinaikkan. Menurut Djodi, jika Bank Indonesia dapat mengendalikan laju inflasi paska kenaikan BBM maka kondisi akan membaik. Namun jika inflasi itu harus dihantam dengan kenaikan suku bunga acuan, maka hal itu akan berpengaruh ke pasar saham.

"Jika suku bunga naik maka mungkin akan berimbas negatif ke saham. Sebab emiten akan mengalami kenaikan biaya produksi untuk biaya energi dan biaya bunga pinjaman," ujarnya. Beberapa saham yang diyakini akan ditinggalkan untuk sementara oleh investor paska kenaikan harga BBM adalah saham emiten yang bergerak di bidang produksi kendaraan serta emiten consumer goods. Naiknya harga bahan bakar diyakini akan membuat masyarakat tidak lagi berminat untuk membeli mobil baru serta menghemat pengeluaran untuk membeli barang sehari-hari diluar makanan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER